Jatam: Bekantan hingga Pesut Terancam jadi Korban Pembangunan Ibu Kota Baru

Ridhmedia
17/12/19, 20:27 WIB

RIDHMEDIA - Koordinator Nasional Jaringan Advokasi Tambang (Jatam), Merah Johansyah menyatakan wacana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur berpotensi mengancam kehidupan flora dan fauna yang tinggal di pulau Borneo.

Sebagian flora dan fauna di Kalimantan Timur diprediksi terancam punah akibat proyek pembangunan ibu kota baru.

Hal itu dikatakan Merah dalam diskusi bertajuk 'Ibu Kota Baru untuk Siapa?' di Kantor YLBHI, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (17/12/2019). Merah menyampaikan bahwa flora dan fauna tersebut terancam punah lantaran habitat mereka hilang karena adanya pembangunan.

"Kalau habitatnya rusak mereka akan masuk ke daerah pemukiman, nah itu dampaknya bisa seperti itu. Yang kedua, kepunahan, ada beberapa endangered species yang dapat hilang," kata Merah.

Merah lantas menyebutkan salah satu fauna endemik pulau Borneo yang terancam punah akibat mega proyek pembangunan ibu kota baru adalah Bekantan. Selain itu, beberapa fauna lainnya yang terancam punah yakni Pesut, Beruang Madu, dan orangutan.

Lebih lanjut, dia pun mengatakan hutan mangrove yang berada di pesisir Teluk Balikpapan juga terancam keberadaannya akibat pembangunan Ibu Kota baru. Sehingga, hal itu juga akan berdampak terhadap beberapa flora dan fauna.

"Mangrove menjadi rumah bagi berbagai flora dan fauna yang rantai makanan ekosistem pesirir di situ, kepiting, semua hidup di situ. Kalau itu rusak ya rusak semua," katanya.

Sebagaimana diketahui, hari ini, Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke lokasi ibu kota baru yang terletak di Penajam Pasar Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Dalam kesempatan itu, Jokowi pun sempat melakukan pertemuan dengan para tokoh adat dan tokoh agama setempat.

Jokowi pun mengklaim jikalau tokoh adat dan tokoh agama di Kalimantan Timur menyambut baik rencana pemerintah memindahkan ibu kota. Dia juga mengaku mendapat sejumlah masukan dari mereka, diantaranya usulan pembangunan Unversitas.

"Dan para tokoh menyampaikan selamat datang dan mempersilakan kita untuk segera dimulai. Hanya tadi ada beberapa usulan pembangunan universitas, perguruan tinggi. Saya kira itu jadi bagian rencana kita, sehingga tidak masalah," kata Jokowi. [sc]
Komentar

Tampilkan

Terkini