Oleh: Nasrudin Joha
Saya, telah menulis beberapa artikel tentang jiwasraya. Siapapun yang membaca, akan paham betapa jahatnya rezim Jokowi. Ternyata, modus mencari dana pemilu itu bukan hanya dari difestasi saham freeport. Uang nasabah di jiwasraya juga tega dirampok.
Anda boleh berdalih, itu bukan dilakukan Jokowi. Tetapi Anda tak dapat menampik, semua itu terjadi dibawah pemerintahan Jokowi. Jokowi punya andil, dalam mengontrol jalannya roda pemerintahan.
Tentang hubungan langsung kasus jiwasraya dengan Jokowi memang perlu diurai, rantainya bisa diusut lewat Erick Tohir. Untuk rinciannya, kita tunggu puzle nya terpasang perlahan, satu demi satu sampai tersusun sempurna.
Namun, publik jelas sah meminta pertanggungjawaban Jokowi karena perampokan ini terjadi diera Jokowi. Bukan saja BUMN semua mengumpulkan utang, ternyata ada juga yang dirampok.
Karena itu, saya merasa aneh jika ada orang taklid buta percaya sama Jokowi. Apalagi, menyebut Jokowi jujur, bersih. Ah, itu terlalu lebai menurut saya.
Saya bisa pastikan, kasus jiwasraya ini akan dilokalisir. Akan dibuat beberapa tersangka yang dijadikan bukti bahwa hukum berjalan. Sementara, kerugian jiwasraya akan dijadikan modus untuk kembali `menguntit` uang negara melalui strategi holding BUMN asuransi.
Sayangnya, ada banyak tokoh yang paham kasus ini bungkam, atau dijadikan proposal untuk `ngalap berkah`. Inilah, imbas dari sistem politik demokrasi. Tak ada nilai Amanah, semua nilai dikembalikan pada materi, semua standar dikembalikan pada asas pragmatisme.
Saya prediksi, negara ini sebentar lagi kolaps. BUMN pada bangkrut, utang negara makin menggunung, pada saatnya akan terjadi `Gagal Bayar` yang hal itu akan memicu krisis finansial yang berimbas pada krisis ekonomi. Krisis ini, akan menimbulkan resesi dimana gelembung ekonomi kapitalis akan meletus, dan kempis ke titik Nadir.
Apakah Jokowi bisa menghentikan ? Jawabnya, sepanjang kapitalisme golobal menyokong Jokowi (baik China maupun Amerika) Jokowi akan aman. Tapi jika badai resesi finansial itu Sudah diluar batas ambang, maka China dan Amerika serta negara kapitalis lainnya akan berfikir realistis. Mereka akan cari aman, merelakan sebagian telur investasi pecah dan segera menyelamatkan telur-telur yang lain.
Karena Jokowi itu memang tak paham ekonomi, dia hanya bisa pidato mengeluh, marah, kaget, dan memaki kebijakan Presiden sebelumnya. Padahal, Presiden sebelumnya itu dia sendiri.
Jadi, bersiaplah. Kondisi Kedepan semakin tidak ada kepastian. Jangan melabuhkan harapan pada Jokowi, Anda harus persiapkan sekoci ekonomi sendiri. Saat kapal benar-benar tenggelam, Anda bisa selamat dengan sekoci yang telah Anda persiapankan.[ljc]
Saya, telah menulis beberapa artikel tentang jiwasraya. Siapapun yang membaca, akan paham betapa jahatnya rezim Jokowi. Ternyata, modus mencari dana pemilu itu bukan hanya dari difestasi saham freeport. Uang nasabah di jiwasraya juga tega dirampok.
Anda boleh berdalih, itu bukan dilakukan Jokowi. Tetapi Anda tak dapat menampik, semua itu terjadi dibawah pemerintahan Jokowi. Jokowi punya andil, dalam mengontrol jalannya roda pemerintahan.
Tentang hubungan langsung kasus jiwasraya dengan Jokowi memang perlu diurai, rantainya bisa diusut lewat Erick Tohir. Untuk rinciannya, kita tunggu puzle nya terpasang perlahan, satu demi satu sampai tersusun sempurna.
Namun, publik jelas sah meminta pertanggungjawaban Jokowi karena perampokan ini terjadi diera Jokowi. Bukan saja BUMN semua mengumpulkan utang, ternyata ada juga yang dirampok.
Karena itu, saya merasa aneh jika ada orang taklid buta percaya sama Jokowi. Apalagi, menyebut Jokowi jujur, bersih. Ah, itu terlalu lebai menurut saya.
Saya bisa pastikan, kasus jiwasraya ini akan dilokalisir. Akan dibuat beberapa tersangka yang dijadikan bukti bahwa hukum berjalan. Sementara, kerugian jiwasraya akan dijadikan modus untuk kembali `menguntit` uang negara melalui strategi holding BUMN asuransi.
Sayangnya, ada banyak tokoh yang paham kasus ini bungkam, atau dijadikan proposal untuk `ngalap berkah`. Inilah, imbas dari sistem politik demokrasi. Tak ada nilai Amanah, semua nilai dikembalikan pada materi, semua standar dikembalikan pada asas pragmatisme.
Saya prediksi, negara ini sebentar lagi kolaps. BUMN pada bangkrut, utang negara makin menggunung, pada saatnya akan terjadi `Gagal Bayar` yang hal itu akan memicu krisis finansial yang berimbas pada krisis ekonomi. Krisis ini, akan menimbulkan resesi dimana gelembung ekonomi kapitalis akan meletus, dan kempis ke titik Nadir.
Apakah Jokowi bisa menghentikan ? Jawabnya, sepanjang kapitalisme golobal menyokong Jokowi (baik China maupun Amerika) Jokowi akan aman. Tapi jika badai resesi finansial itu Sudah diluar batas ambang, maka China dan Amerika serta negara kapitalis lainnya akan berfikir realistis. Mereka akan cari aman, merelakan sebagian telur investasi pecah dan segera menyelamatkan telur-telur yang lain.
Karena Jokowi itu memang tak paham ekonomi, dia hanya bisa pidato mengeluh, marah, kaget, dan memaki kebijakan Presiden sebelumnya. Padahal, Presiden sebelumnya itu dia sendiri.
Jadi, bersiaplah. Kondisi Kedepan semakin tidak ada kepastian. Jangan melabuhkan harapan pada Jokowi, Anda harus persiapkan sekoci ekonomi sendiri. Saat kapal benar-benar tenggelam, Anda bisa selamat dengan sekoci yang telah Anda persiapankan.[ljc]