Kasus Novel Baswedan, Janji Polri dan ′Warning′ Jokowi

Ridhmedia
17/12/19, 08:13 WIB
RIDHMEDIA - Mata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Mohammad Iqbal menatap tajam para wartawan yang mengerubunginya di kantor Mabes Polri, Jakarta, Senin, 16 Desember 2019. Dengan yakin ia mengatakan, sebentar lagi kasus Novel Baswedan akan segera terungkap.

Polri mengklaim sudah menemukan petunjuk dan bukti-bukti yang signifikan terkait kasus penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK, Novel Baswedan. Karena itu Polri berjanji, tak lama lagi kasus ini akan terungkap.

Kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan hingga kini memang belum menemui titik terang. Kasus yang sudah berjalan selama lebih dari dua tahun ini masih dalam penyidikan Polri meskipun sudah berganti pucuk pimpinan Polri dari Kapolri sebelumnya Tito Karnavian ke Kapolri saat ini Idham Azis.

Presiden Joko Widodo sempat memberikan tenggat waktu kepada Polri untuk mengungkap kasus ini hingga Desember 2019. Namun sampai batas waktu tersebut Polri belum bisa mengungkap kasus ini. Sejumlah kalangan mendesak agar Presiden membentuk tim gabungan pencari fakta independen untuk mengusut kasus ini. Pasalnya, polisi dinilai tak serius mengusut kasus penyerangan tersebut. Namun, Presiden belum bersedia dengan dalih masih memberikan kesempatan kepada polisi untuk menuntaskan kasus tersebut.

Tapi Iqbal memastikan, tak ada lagi tenggat waktu yang diberikan Presiden Joko Widodo untuk mengungkap kasus ini. Terutama setelah Presiden memanggil Kapolri untuk menyampaikan laporan tentang perkembangan penyelidikan kasus Novel.

Pekan lalu, Presiden Jokowi memanggil Kapolri Jenderal Idham Aziz untuk menanyakan perkembangan kasus penyelidikan Novel. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono, mengakui pertemuan yang terjadi antara Presiden dan Kapolri pada Selasa, 10 Desember 2019 adalah perbincangan soal perkembangan penanganan kasus Novel Baswedan.

73 Saksi, Sketsa Wajah Pelaku, dan Selidiki Toko Kimia

Saat pertemuan dengan Presiden Jokowi, Kapolri Idham Aziz menyampaikan soal upaya dan temuan terbaru timnya untuk mengungkap kasus Novel. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono menjelaskan bagaimana polisi bekerja keras dan serius untuk menangkap pelaku penyerangan.

"Kita sudah memeriksa 73 saksi yang sudah kita evaluasi. Keterangannya seperti apa. Lalu barang bukti apa yang ditemukan," katanya.

Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini menuturkan, beberapa CCTV di sekitar lokasi juga sudah diperiksa. Bahkan rekaman CCTV tersebut sudah dibawa ke Australia untuk membuat terang rekaman tersebut.

Selain itu, polisi juga sudah memeriksa beberapa toko kimia, dan penyidik sudah membuat sketsa terduga pelaku dan menyebarkannya.

"Sudah disebarkan (sketsa) kemudian partisipasi masyarakat kita tunggu. Sudah membuat beberapa saluran informasi laporan masyarakat," katanya.

Argo juga mengatakan, Polri sudah bekerja sama dengan KPK dan selalu melaporkan setiap perkembangan yang didapat kepada KPK. Ia memastikan bahwa dalam penanganan ini, Polri bekerja serius dan transparan.

"Penyidik KPK juga sudah dilibatkan. Kita transparan kepada KPK, tidak ada yang ditutupi. Polri serius menangani kasus ini," katanya menegaskan.

Tapi Argo tak bersedia menyebutkan, petunjuk dan bukti baru apa saja yang sudah ditemukan dan dikumpulkan Kepolisian. Ia dengan tegas memastikan, kasus ini akan diungkap secepatnya. "Mudah-mudahan dengan kerja keras penyidik tidak berapa lama bisa sampaikan nanti apa yang telah dilakukan penyidik. Akan disampaikan secepatnya," katanya.

Hitungan Hari

Perburuan tentang siapa pelaku penyiraman air keras pada Novel Baswedan tak ditolerir lagi oleh Presiden Jokowi. Setelah memanggil Idham Aziz pada 9 Desember, Jokowi meminta agar Polri segera mengumumkan hasil temuannya. Jokowi menolak menyampaikan apa hasil temuan Kepolisian soal kasus Novel, namun ia mengatakan, Kapolri sudah membeberkan temuan tersebut pada dirinya.

Ketika ditanya progres, Idham menyampaikan pada Jokowi, ada temuan baru yang sudah menuju pada kesimpulan.

"Saya juga ingin mendapat sebuah ketegasan ada progres atau tidak. Dijawab ada temuan baru yang sudah menuju pada kesimpulan. Oleh sebab itu, saya enggak ngasih waktu lagi. Saya bilang secepatnya segera diumumkan siapa," ujar Jokowi di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa, 10 Desember 2019.

Karena sudah ada temuan menuju kesimpulan, maka Presiden minta agar dalam hitungan hari sudah ada kabar siapa pelaku penyiraman terhadap mata Novel.

"Kalau saya bilang secepatnya berarti dalam waktu harian. Sudah tanyakan langsung ke sana (Kapolri)," kata Jokowi.

Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif berharap, ucapan Kapolri dan Presiden segera terealisasi. KPK siap menunggu pengungkapan kasus yang terjadi pada 2,5 tahun lalu. "Wah, kalau bahwa sudah ada bukti baru dan akan diungkap kami sangat senang di KPK. Kami sangat senang dan mendukung," ujarnya.

Menguatnya upaya pengungkapan kasus Novel Baswedan juga dipastikan oleh Kabareskrim Polri yang baru dilantik, Inspektur Jenderal Polisi Listyo Sigit. "Tentunya menyelesaikan PR kita yang saat ini ditunggu oleh rekan-rekan semua, di mana kemudian dari tim teknis terkait dengan masalah Novel Baswedan," ujar Listyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, usai pelantikan, Senin, 16 Desember 2019.

Ia memastikan akan segera melakukan konsolidasi kepada seluruh tim teknis dan mengupayakan agar secepatnya kasus Novel diungkap.

"Setelah ini saya akan segera konsolidasikan seluruh tim teknis dan stafnya, akan kita ungkap, doakan secepatnya," katanya dengan tegas. [vn]
Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+