Kini Bangga, Begini Momen Prabowo Dulu Kritik Alutsista Indonesia

Ridhmedia
03/12/19, 12:28 WIB
RIDHMEDIA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto kini mengaku bangga dengan alutsista (alat utama sistem senjata) Indonesia. Dulu, Prabowo pernah menyinggung soal kelemahan sistem alusista.

Sebagaimana diketahui, dulu pada saat Pilpres Prabowo kerap mengkritik sistem alutsista Indonesia. Dia bahkan pernah mengatakan Indonesia hanya mampu bertahan selama tiga hari misalkan menghadapi perang.

"Menhan sendiri mengatakan kalau terjadi perang di Republik Indonesia, kita hanya bisa perang tiga hari," kata Prabowo di hotel Sari Pacific, Jakarta Pusat, Sabtu (22/9/2018).

Saat itu, Prabowo sempat berkelakar Ryamizard juga akan direshuffle Presiden Jokowi atas data tersebut. Menurut Prabowo, Ryamizard memang orang yang bicara apa adanya.

Dia mengklaim Indonesia kehilangan kekayaan senilai Rp 3.000 triliun per tahun. Maka itu, menurutnya Indonesia perlu membela diri dengan sistem alutsista yang kuat.

"Bukan kita mau sok jagoan, kita mau membela diri. Kita butuh angkatan laut yang kuat untuk jaga kekayaan kita yang hilang Rp 3.000 triliun tiap tahun," jelasnya.

"Bagaimana kita mau kejar itu kapal-kapal yang curi ikan-ikan kita? Luas kita ini 28 negara Eropa. Tapi sudah kita nggak usah mengungkapkan yang gitu-gitu. Kalau kita mau sejahtera, kita harus kuat untuk menjaga kekayaan," lanjutnya.

Selain itu, dalam debat Pilpres 2019, Prabowo secara terang-terangan menyebut alutsista dalam pertahanan Indonesia lemah. Dia mengungkapkan, hal ini disebabkan karena anggaran pertahanan yang kecil.

"Di bidang pertahanan keamanan, kita terlalu lemah. Anggaran kita terlalu kecil. Ini akan kita perbaiki," ujar Prabowo di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (30/3).

Prabowo pun mengkritisi soal budaya 'Asal Bapak Senang' (ABS) dalam penyediaan alutsista. Dia menjelaskan, bahwa ABS merupakan pangkal permasalahan alutsista.

"Saya pengalaman, Pak, di tentara. Budaya 'ABS' banyak, Pak. Kalau ketemu panglima, 'Aman semua, terkendali Pak, radar cukup, Pak.' Saya tidak menyalahkan Bapak. Ini 'ABS'. Jadi mohon dikaji lagi," ungkap Prabowo.

Prabowo juga mengingatkan sebagian besar 'pembantu' Jokowi memberikan keterangan sesat. Ini terkait pengelolaan bandara yang disampaikan Jokowi.

"Maaf, Pak Jokowi, karena Pak Jokowi ini sahabat saya, jadi saya ini pembantu-pembantu Bapak, banyak yang kasih keterangannya yang menurut saya tidak tepat, menyesatkan. Jadi masalah bandara, masalah itu bagi kami dalam strategi perang, itu, itu masalah strategic Pak, bukan masalah dagang, bukan masalah ekonomi, masalah strategic," jelas Prabowo.

Bahkan puncaknya, Prabowo sempat marah karena ada tawa ketika dia menjelaskan terkait pertahanan yang lemah.

"Saya bukan menyalahkan, saya berpendapat. Kekuatan pertahanan kita masih rapuh. Salah siapa? Salah nggak tahu saya (lalu terdengar suara tertawa) elite," tutur Prabowo (30/3).

Prabowo pun bereaksi. Dia mempertanyakan suara tawa itu.

"Jangan ketawa. Kenapa kalian ketawa? Pertahanan Indonesia rapuh kalian ketawa. Lucu ya? kok lucu," kata Prabowo.

Namun, kini pandangan Prabowo soal alutsista sudah berbeda. Prabowo memuji alutsista Indonesia usai meninjau Pameran Industri Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan di kompleks Kemhan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2019).

"Sekarang saya bangga sudah punya kemampuan seperti sekarang," ujar Prabowo.

Prabowo mengaku kondisi alutsista RI saat ini sudah membanggakan dan sudah memiliki kemampuan-kemampuan yang sangat bagus. Prabowo optimistis Indonesia akan lebih mandiri di bidang alutsista dalam 5 tahun ke depan.

"Jadi selama ini saya dengan wakil menteri, kita sudah keliling. Untuk mempercepat proses kita undang industri pertahanan swasta. Alhamdulillah kemampuan kita sudah sangat baik, sangat maju, tentunya ada bagian-bagian yang masih harus kita mengadakan litbang lagi, tapi insyaallah saya optimistis lima tahun lagi kita akan menjadi lebih mandiri, berdiri di atas kaki kita sendiri," tuturnya. [rml]
Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+