RIDHMEDIA - Pemain sepakbola, Mesut Ozil baru-baru ini mengeluarkan pernyataan yang menjadi sorotan dunia. Secara lugas, dia menyinggung mengenai dugaan kekerasan yang terjadi terhadap muslim Uighur di Xinjiang, China.
Penggawa Arsenal itu mengkritik tindakan keras China terhadap Uighur dan menyayangkan banyaknya warga muslim yang bungkam atas hal tersebut.
"(Di China) Quran dibakar, masjid ditutup, sekolah-sekolah teologi Islam, madrasah dilarang, cendekiawan agama dibunuh satu per satu. Terlepas dari semua ini, Muslim tetap diam," kata pemain asal Jerman keturunan Turki itu.
Di mata Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi pernyataan Ozil merupakan sindiran bagi Indonesia.
Sebab, Indonesia yang selalu membanggakan diri sebagai negeri dengan penduduk muslim paling banyak di dunia tidak berkutik menghadapi aksi China.
Indonesia, sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB bahkan belum menyatakan sikap resmi.
“Pernyataan Mesut Ozil ini nyindir bangsa dan pemerintah RI yang ngaku negeri mayoritas muslim paling menghormati asas demokrasi,” ujarnya dalam akun Twitter pribadi, Minggu (15/12).
Tidak hanya itu, Indonesia yang juga mengaku memiliki banyak tokoh Islam belum bereaksi sedikitpun atas penderitaan sesama muslim di barat laut China itu.
“Bahkan wapresnys eks pemimpin tertinggi ormas Islam terbesar di dunia (PBNU),” tutupnya. [rmol]