Murka Soal Usulan Masa Tambahan Presiden, Hensat: Bagus Sekali Pernyataan Pak Jokowi

Ridhmedia
02/12/19, 13:37 WIB
RIDHMEDIA - Presiden Joko Widodo murka dengan adanya usulan amandemen UUD 1945 mengenai masa jabatan presiden yang ditambah menjadi tiga periode atau 15 tahun.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, adanya usulan tersebut seperti menampar wajahnya secara tidak langsung, cari muka dan ingin menjerumuskan dirinya.

Merespona hal itu, pengamat politik dari lembaga survei Kedai KopiHendri Satrio mengapresiasi sikap tegas Presiden Joko Widodo. Menurutnya, ada pihak-pihak tertentu yang tengah mencari perhatiannya.

“Ini bagus sekali pernyataan keras Pak Jokowi itu, dari awal saya setuju bahwa usulan memperpanjang periode presiden itu adalah usaha untuk menjilat  beliau. Saya mendukung betul itu pendapat keras seorang Jokowi,” ujar Hensat kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (2/11).

Menurutnya, Presiden Joko Widodo murka dan menolak keras usulan amandemen UUD 45 mengenai penambahan masa jabatan presiden disebabkan oleh beberapa faktor.

“Artinya dia tidak ingin mengkhianati rakyat yang telah memilihnya. Kemudian dia tidak ingin mengkhianati jalur sejarah, yang telah menjadikan dia menjadi presiden. Yang paling penting adalah dia tidak meragukan, bahwa Indonesia tidak kekurangan pemimpin,” tegasnya.

“Ini merupakan statement Pak Jokowi  yang sangat baik untuk perpolitikan Indonesia saat ini,” tambahnya.

Hensat meminta agar pihak-pihak yang kerap menyuarakan usulan penambahan masa jabatan presiden untuk diam.

“Orang-orang yang sering sekali membicarakan atau mengutarakan Mewacanakan masa tambahan bagi presiden sebaiknya saat ini tutup mulut dan selesai,” tutupnya. [rml]
Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+