Pdip Hendak Laporkan Rocky Gegara Ucapan Soal Jokowi, Pd: Apa Tak Aneh?

Ridhmedia
05/12/19, 07:12 WIB

RIDHMEDIA - Politikus PDIP Junimart Girsang berkata partainya tengah mengkaji pernyataan Rocky Gerung soal Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan mempertimbangkan bakal melaporkan Rocky. Partai Demokrat mempertanyakan rencana melaporkan Rocky itu.

"Silahkan aja ya apabila hendak melapor. Itu kan hak individu. Tapi apa enggak aneh? Bang Junimart kan hadir di acara itu harusnya dia bantah dan lawan sekeras-kerasnya dong Rocky Gerung di forum itu. Tidak selesai diskusi malah lapor polisi," kata Ketua DPP Demokrat, Jansen Sitindaon, kepada wartawan, Rabu (4/12/2019) malam.

detikcom telah menghubungi Rocky terkait pernyataannya dan tagar #RockyGerungMenghinaPresiden maupun rencana PDIP melaporkannya, tetapi belum direspons. Rocky sendiri Telah berjaket Partai Demokrat pada Maret 2019 lalu.

Kembali ke Jansen, dia berkata dalam diskusi yang ditayangkan di TV biasanya argumen para narasumber memang tajam. Menurutnya, apabila enggak sanggup menghadapi argumen yang tajam lebih baik enggak tampil di diskusi.

"Kalau enggak siap memang baiknya jangan tampil. Kalau saya sih selama ini prinsipnya ayo kita habis-habisan dan tumbangkan lawan di meja diskusi, apabila kita kalah argumen ya kita belajar lagi, habis itu kita 'tarung' lagi di forum diskusi berikutnya. Sejak dulu tradisi diskusi itu memang keras apalagi di TV itu dua pihak yang bersebrangan kan dihadirkan," tuturnya.

Jansen menyebut selama ini setiap perbedaan pendapat bakal tuntas di meja diskusi. Ia menilai jika ada ucapan selama diskusi yang dilaporkan ke polisi setelahnya, maka orang-orang bakal takut berdiskusi.

"Namun, semua perbedaan itu selesai di meja diskusi, habis itu kita salaman. Kalau pasca-diskusi menjadi berujung laporan polisi, besok-besok pasti enggak ada lagi yang hendak ngajak dia diskusi. Karena diskusi itu ajang adu pendapat dan pikiran, apabila menjadi ke Polisi buat apa diskusi," ujar Jansen.

Sebelumnya, Junimart mengaku Telah melaporkan ke pengurus DPP PDIP soal pernyataan Rocky Gerung yang menyebut Presiden Jokowi enggak mengerti Pancasila. Junimart tengah menunggu hasil kajian dari DPP dan bakal melaporkan Rocky Gerung.

"Saya Telah koordinasi-komunikasi dengan DPP dan DPP tengah mengkaji laporan yang saya sampaikan ke DPP. Segera saya laporkan (jika Telah ada hasil kajian). Aku Telah siapkan berkasnya, dan saya Telah bikin resume buat itu," kata Junimart di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (4/12).

Menurut Junimart, Telah ada kelompok masyarakat yang berniat melaporkan Rocky Gerung. Junimart menjelaskan kesediaannya menjadi saksi.

Pernyataan soal Jokowi yang enggak mengerti Pancasila itu disampaikan Rocky dalam tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC) di TV One. Rocky mulanya berkata bahwaw Pancasila gagal sebagai ideologi.

"Pancasila itu sebagai ideologi gagal. Karena bertentangan sila-silanya. Aku pernah tulis risalah panjang lebar di Majalah Prisma dengan riset akademis yang kuat apabila Pancasila itu bukan ideologi dalam pengertian akademik. Dalam diskurs akademis. Sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa, mengakui apabila perbuatan manusia cuma bermakna apabila diorientasikan ke langit. Sila kedua Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Apa dalilnya apabila saya boleh berbuat baik tanpa menghadap langit, itu namanya humanisme tu. Lalu saya berbuat baik supaya masuk surga, artinya kemanusiaan saya itu palsu. Sila kelima Keadilan Sosial. Versi siapa? Liberalisme? Libertarianisme. Orang boleh isi sila kelima itu dengan marxisme, boleh saja. Diisi dengan Islamisme boleh saja. Karena enggak ada satu keterangan final tentang isi dari Keadilan Sosial itu," kata Rocky seperti dilihat detikcom, Rabu (4/12).

Rocky kemudian berkata apabila enggak ada orang yang Pancasilais di Indonesia, termasuk Presiden Jokowi. Ia menilai, Jokowi cuma hafal Pancasila tetapi enggak memahaminya.

"Saya enggak pancasilais, siapa yang berhak menghukum atau mengevaluasi saya? Harus orang yang pancasilais, lalu siapa? Tidak ada tuh. Jadi sekali lagi, polisi Pancasila, presiden juga enggak mengerti Pancasila. Ia hafal tapi dia tidak ngerti. Kalau dia mengerti dia tidak berutang, dia tidak naikin BPJS," imbuh dia.[dtk]
Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+