RIDHMEDIA - Plinplan dalam menentukan pilihan membuat internal Partai Nasdem Bekasi dilanda gesekan panas.
Kisruh di internal partai diawali saat DPD Partai Nasdem Kabupaten Bekasi, bersama partai koalisi (Golkar, PAN, dan Hanura) telah sepakat merekomendasikan Tuti Yasin dan Akhmad Marzuki yang bakal dipilih DPRD untuk menjadi Wakil Bupati. Pos Wagub Bekasi memang kosong sejak ditinggal Neneng Hasanah Yasin yang ditangkap KPK dalam kasus suap Meikarta.
Namun, pekan lalu, DPP Partai Nasdem justru mengeluarkan rekomendasi nama yang berbeda dari yang disepakati partai koalisi. Mereka merekomendasikan Rohim Mintareja menjadi Wakil Bupati.
Akibatnya, saling tuding dan gesekan pun terjadi. Rohim Mintareja menyebut Ketua DPD jangan mbalelo dan tahu diri. Karena hal ini, membuat kisruh di internal Partai Nasdem.
Kondisi ini pun membuat politikus Partai Nasdem Zuli Zulkifli, merasa prihatin. Ia berharap jangan karena persoalan wakil bupati sisa masa jabatan 2017-2022, Nasdem menjadi pecah.
“Saya kader Nasdem, intinya sangat prihatin. Elite Nasdem saya minta untuk duduk bareng, jangan memberi rekomendasi yang tidak sinkron dan melahirkan kebijakan yang kontraproduktif. Saya berharap semua dapat diselesaikan dan dibicarakan dengan baik-baik. Tak perlu mengumbar kata-kata yang tidak pantas ke publik,” harapnya, dikutip Kantor Berita RMOLJabar.(rmol)