Reuni dengan Jokowi, Ahok: Bantu Jaga Uang Negara

Ridhmedia
22/12/19, 03:47 WIB
RIDHMEDIA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) reunian dengan Basuki Tjahaya Purnama (BTP) alias Ahok. Keduanya bertemu dalam kunjungan kerja di Provinsi Jawa Timur, Sabtu (21/12/2019)

Jokowi dan mantan wakilnya saat menjadi Gubernur DKI itu memantau kilang PT Trans Pasific Petrochemical Indotama (TPPI) milik PT Pertamina (Persero). Ahok kini menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina.

Pertemuannya dengan Jokowi itu, ia abadikan di akun Instagram-nya @basukibtp. Bahkan ia menuturkan bahwa ada pesan khusus yang disampaikan Jokowi kepada dirinya.

"Pesan Bapak Presiden Jokowi sangat jelas, segera menuntaskan pengembangan Kawasan TPPI menjadi industri petrokimia nasional yang nanti akan menghasilkan beragam produk turunan petrokimia dan produk Bahan Bakar Minyak (BBM). Pengembangan ini dapat membantu mengurangi impor bahan baku agar negara tidak mengalami defisit kembali," tulisnya sebagaimana dikutip CNBC Indonesia, Minggu (22/12/2019).

"Selain itu, saya menghimbau untuk semua pihak agar tidak menyalahgunakan subsidi bahan bakar yang diberikan. Mari bantu kami untuk menjaga uang negara demi kesejahteraan negara."

Sebelumnya, Jokowi menegaskan kilang TPPI memiliki potensi menghemat devisa hingga US$ 4,9 miliar atau sekitar Rp 56 triliun.

"Ini kalau bisa nanti produksinya sudah maksimal bisa menghemat devisa US$ 4,9 miliar. Gede sekali. Kurang lebih Rp 56 triliun. Ini merupakan substitusi. Karena setiap tahun kita impor, impor, impor. Padahal kita bisa buat sendiri, tapi tidak kita lakukan," katanya.

Kilang TPPI sendiri sudah dibangun sejak lebih dari dua dekade lalu, namun kemudian tersendat karena beberapa masalah. Setelah TPPI diakuisisi, Pertamina akan membangun TPPI menjadi pabrik petrokimia terpadu.

Setelah restrukturisasi, Pertamina memegang saham mayoritas sebesar 51%. Sementara 47 persen saham dipegang oleh pemerintah (Kementerian Keuangan).

Adapun 2 persen sisanya masih dipegang pemilik lama yaitu PT Silakencana Tirtalestari. Pemerintah menargetkan restrukturisasi rampung Januari.

(CNBC Indonesia)
Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+