RIDHMEDIA - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno menyebut jika ia siap membantu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Meski begitu, Sandi menyatakan bantuan itu tidak sebagai pimpinan perusahaan, baik direksi maupun komisaris.
"Saya sampaikan saya akan membantu beliau (Erick) dan kehormatan kita untuk bisa berkontribusi kepada bangsa dan negara. Namun, bukan pada kapasitas pimpinan perusahaan, direksi atau komisaris," kata Sandi usai menghadiri Mukernas V PPP di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta seperti dilansir dari CNNIndonesia, Minggu (15/12/2019).
Dia menerangkan bahwa posisinya yang aktif sebagai kader partai politik saat ini tidak memungkinkan dirinya untuk menduduki jabatan direksi atau komisaris BUMN. Menurut eks calon wakil presiden di Pilpres 2019 lalu itu, BUMN harus bebas dari kepentingan partai politik tertentu.
"Posisi saya yang aktif di bidang politik dan sebagai kader partai politik tentunya BUMN itu harus bebas dari benturan kepentingan, harus bebas dari kepentingan yang mungkin bisa dianggap sebagai kepentingan partai-partai tertentu," kata Sandi.
Lebih dari itu, ia tak menjawab secara lugas nama perusahaan pelat merah yang pernah ditawarkan Erick kepada dirinya. Namun, Sandi menyinggung terkait BUMN yang bergerak di bidang asuransi dan nama Jiwasraya
"Jadi saya sampaikan, `Pak Erick, komitmen saya untuk membantu dan bidang asuransi ini kita khawatir ya ada kasus Jiwasraya dan ada kasus-kasus lain`. Jangan sampai, ini menjadi salah satu trigger terhadap bubble yang nanti akan menjadi tantangan utama pada 2020," kata Sandi.
"Karena sistem keuangan kita sangat bergantung terhadap stabilitas keuangan kita dan pembenahan bidang asuransi ini juga sangat mendesak. Saya akan menjadi terdepan untuk memberikan kepada Pak Erick," imbuhnya.
Ia pun mengaku meminta Erick untuk mendudukan permasalahan itu lebih dahulu dan menyatakan bahwa Indonesia tidak kekurangan talenta hebat untuk memimpin perusahaan di bidang asuransi.
"Kita dudukan dahulu, kita enggak kekurangan talenta, talenta kita hebat-hebat. Talenta di bidang korporasi, di bidang keuangan asuransi itu luar biasa melimpah," katanya.
Sebelumnya, Erick menyatakan telah menutup pintu bagi Sandiaga untuk menjadi bos BUMN. Hal itu dilakukan karena Sandiaga sudah memposisikan diri sebagai politikus.
"Tidak mungkin (jadi pejabat BUMN). Saya rasa Pak Sandi sudah memposisikan dirinya, beliau seorang politikus," ujar Erick di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Kamis (5/12).
Erick menuturkan Sandiaga harus mengundurkan diri dari Partai Gerindra jika masuk ke dalam BUMN. Dia melihat hal itu sulit dilakukan oleh Sandiaga karena sudah banyak melakukan kunjungan politik ke sejumlah daerah dan bergabung kembali ke Gerindra.[ljc]
"Saya sampaikan saya akan membantu beliau (Erick) dan kehormatan kita untuk bisa berkontribusi kepada bangsa dan negara. Namun, bukan pada kapasitas pimpinan perusahaan, direksi atau komisaris," kata Sandi usai menghadiri Mukernas V PPP di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta seperti dilansir dari CNNIndonesia, Minggu (15/12/2019).
Dia menerangkan bahwa posisinya yang aktif sebagai kader partai politik saat ini tidak memungkinkan dirinya untuk menduduki jabatan direksi atau komisaris BUMN. Menurut eks calon wakil presiden di Pilpres 2019 lalu itu, BUMN harus bebas dari kepentingan partai politik tertentu.
"Posisi saya yang aktif di bidang politik dan sebagai kader partai politik tentunya BUMN itu harus bebas dari benturan kepentingan, harus bebas dari kepentingan yang mungkin bisa dianggap sebagai kepentingan partai-partai tertentu," kata Sandi.
Lebih dari itu, ia tak menjawab secara lugas nama perusahaan pelat merah yang pernah ditawarkan Erick kepada dirinya. Namun, Sandi menyinggung terkait BUMN yang bergerak di bidang asuransi dan nama Jiwasraya
"Jadi saya sampaikan, `Pak Erick, komitmen saya untuk membantu dan bidang asuransi ini kita khawatir ya ada kasus Jiwasraya dan ada kasus-kasus lain`. Jangan sampai, ini menjadi salah satu trigger terhadap bubble yang nanti akan menjadi tantangan utama pada 2020," kata Sandi.
"Karena sistem keuangan kita sangat bergantung terhadap stabilitas keuangan kita dan pembenahan bidang asuransi ini juga sangat mendesak. Saya akan menjadi terdepan untuk memberikan kepada Pak Erick," imbuhnya.
Ia pun mengaku meminta Erick untuk mendudukan permasalahan itu lebih dahulu dan menyatakan bahwa Indonesia tidak kekurangan talenta hebat untuk memimpin perusahaan di bidang asuransi.
"Kita dudukan dahulu, kita enggak kekurangan talenta, talenta kita hebat-hebat. Talenta di bidang korporasi, di bidang keuangan asuransi itu luar biasa melimpah," katanya.
Sebelumnya, Erick menyatakan telah menutup pintu bagi Sandiaga untuk menjadi bos BUMN. Hal itu dilakukan karena Sandiaga sudah memposisikan diri sebagai politikus.
"Tidak mungkin (jadi pejabat BUMN). Saya rasa Pak Sandi sudah memposisikan dirinya, beliau seorang politikus," ujar Erick di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Kamis (5/12).
Erick menuturkan Sandiaga harus mengundurkan diri dari Partai Gerindra jika masuk ke dalam BUMN. Dia melihat hal itu sulit dilakukan oleh Sandiaga karena sudah banyak melakukan kunjungan politik ke sejumlah daerah dan bergabung kembali ke Gerindra.[ljc]