Ungkit Jasa FPI dan Imbau Pemerintah Berterimakasih

Ridhmedia
05/12/19, 02:50 WIB
RIDHMEDIA - Juru Bicara (Jubir) Persaudaraan Alumni (PA) 212, Haikal Hassan emosional saat mengungkit jasa Front Pembela Islam (FPI) saat membantu pemerintah.

Dilansir TribunWow.com, Haikal Hassan menyebut FPI kerap memberikan bantuan pada daerah-daerah yang terkena bencana alam.

Untuk itu, pemerintah disebutnya patut berterimakasih pada FPI.

Melalui tayangan YouTube Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (3/12/2019), Haikal Hassan pun menyinggung nama Politisi PDI Perjuangan, Junimart Girsang.

Ia menegur Junimart Girsang yang secara terang-terangan menyatakan penolakan terhadap FPI.

"Bapak ini pernah tanya enggak ke FPI atau tahu-tahu ngadu ke Pak Tito (Karnavian -red)?," tanya Haikal Hassan.

"Kalau Bapak pernah tanya ke FPI, ada apa ini FPI begini, mudah-mudahan sih enggak terjadi kegaduhan," imbuhnya.

Haikal Hassan lantas mengonfirmasi bahwa FPI telah berdiri sejak 20 tahun lalu.

"Dan Bang Karni dengan indahnya menarik ini ke ruang publik, cakep," kata Haikal Hassan.

"Sekaligus mengoreksi, FPI itu udah berdiri 20 tahun, tracking aja, kan gampang ada rekam jejaknya."

Selama 20 tahun berdiri, FPI disebutnya kerap membantu wilayah yang terkena bencana.

"Coba tracking apa yang FPI lakukan di Aceh, Lampung, Lombok, Manado, Palu, Nusa Tenggara, siapa yang pertama kali turun?," tanya Haikal Hassan.

Banyak yang Bersuara, tapi Tak Paham...

Lantas, ia menyinggung soal bencana tsunami di Aceh 2004 silam.

Disebutnya, Petinggi FPI, Rizieq Shihab pun datang ke Aceh membantu mengevakuasi jenazah para korban.

"Tanya warga di sana, tanya, ketika gempa, ketika bencana alam, ketika kebakaran, tanya, selama empat bulan Habib Rizieq tidak pulang ke rumah waktu itu angkat ribuan mayat di Aceh," ucap dia.

"Sampai sekarang orang Aceh boleh ditanya semua, siapa yang mengangkat mayat itu semua?," imbuh dia.

Lebih lanjut, Haikal Hassan menyinggung nama Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, serta Politisi PDI Perjuangan, Kapitra Ampera.

"Apa pemerintah? Tepat apa yang dikatakan oleh Pak Fadli Zon dan Pak Kapitra yang salah duduk," ucapnya bercanda.

"Mestinya di sini kali pak duduknya," sambung Haikal Hassan.

Menurut dia, pemerintah seharusnya berterimakasih pada FPI.

Bukan justru mempersulit FPI memperpanjang izin organisasi.

"Pemerintah itu mesti berterimakasih gitu dong," ucap dia.

"Ini menjadi gaduh kenapa? Karena banyak yang ikut bersuara tapi enggak paham."

FPI Ditolak

Pegiat Media Sosial, Permadi Arya atau lebih dikenal dengan nama Abu Janda mengungkapkan penjelasannya mengapa ada penolakan dari masyarakat terhadap organisasi masyarakat Front Pembela Islam (FPI).

Abu Janda mengatakan yang menjadi pemicu sentimen masyarakat terhadap FPI adalah rekam jejak digital FPI yang tersebar di internet.

Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube kompastv, Senin (2/12/2019), mulanya Abu Janda bercerita bagaimana dirinya melihat warga net menilai FPI dari video dan berita tentang FPI yang tersebar di internet.

"Sebagai pegiat media sosial, yang aku lihat ini memang netizen lebih bereaksi kepada jejak digitalnya FPI," jelas Abu Janda.

Video yang dimaksud oleh Abu Janda adalah rekaman-rekaman yang menunjukkan aksi FPI yang menunjukkan perbuatan intoleran seperti sweeping tempat-tempat ibadah, lalu sweeping warung yang dilakukan saat bulan puasa.

Menurut Abu Janda video-video yang memperlihatkan kegiatan seperti itu adalah penyebab banyak masyarakat yang kemudian memandang FPI sebagai ormas negatif dan melakukan penolakan terhadap ormas tersebut.

"Jadi yang dinaikin sama netizen itu adalah video-video FPI yang memang intoleran seperti penggerudukan rumah ibadah, sweeping warung, terus juga pernyataan-pernyataan Habib Rizieq yang intoleran terhadap umat beragama lain,"papar Abu Janda.

"Jadi fokusnya lebih ke rekam jejaknya FPI, rekam jejak digital FPI yang tersedia banyak di media sosial, sehingga timbullah tagar penolakan ini." [tn]
Komentar

Tampilkan

Terkini