RIDHMEDIA - Pemecatan sepihak Direktur Utama TVRI Helmy Yahya oleh Dewan Pengawas TVRI menuai polemik. Pasalnya, pemecatan dilakukan tanpa ada dasar yang jelas.
Kini beragam spekulasi muncul. Salah satunya menyebut Jika pencekalan dilakukan karna ada usaha dari penguasa buat menancapkan orang-orangnya.
Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio geram jika dugaan pelengseran Helmy didasarkan urusan bagi-bagi kue.
“Kalau memang benar seperti itu, justru Dewan Pengawas yang perlu dilengserkan karna Telah melanggar Pancasila, terutama sila persatuan Indonesia,” kesalnya, Jumat (6/12).
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Hensat itu memuji Helmy Yahya yang berhasil membawa perubahan di TVRI. Perkara itu terlihat dari kualitas siaran TV nasional yang semakin digandrungi masyarakat.
Menyindir keputusan pemecatan itu, Hensat meminta Dewan Pengawas TVRI buat sesekali menonton chanel sendiri.
“Saya sarankan buat dewan pengawas TVRI sering-sering nonton TVRI. Karena dengan sering nonton TVRI mereka bakal tau Jika TVRI Telah berubah,” tambahnya.
Bukan cuma siaran, Hensat yang pada Pilpres 2019 lalu sering diundang dalam acara debat TVRI juga terkagum dengan teknologi modern yang dipakai.
“Teknologi yang mereka miliki luar biasa, berubah, dan sangat jauh lebih baik,” tutupnya. []