RIDHMEDIA - Wasekjen PBNU, Masduki Baidlowi menyebut bahwa ada separatisme di Xinjiang, Cina. Menurutnya, hal ini yang menyebabkan pemerintah Cina memberikan perhatian khusus terhadap muslim Uighur.
“Umat Islam di Cina itu tidak hanya ada di Xinjiang, di tempat lain juga ada. Cuma di Xinjiang mendapat perhatian khusus dari Cina karena ada masalah separatis, kalau di Indonesia kayak di Papua,” katanya seperti melansir kiblat.net.
“Lalu kemudian juga ada masalah terorisme di situ, upaya untuk pemberontakan. Dan dalam sejarahnya begitu makanya oleh Cina ditangani secara khusus,” ujarnya.
Ia juga mengklaim bahwa saat melakukan kunjungan ke Cina, ia dan rombongan tidak melihat adanya kamp konsentrasi. Yang ia lihat adalah pelatihan vokasional.
“Kami berkunjung kesana kemari dan mereka (muslim Uighur.red) ada di alam pelatihan vokasional. Ada dalam pelatian vokasional yang oleh Barat dituduh kamp konsentrasi. Apakah ada kamp konsentrasi? saya dan rombongan tidak menemukan itu, penyiksaan dan sebagainya,” ujarnya.
Soal isu diskriminasi, ia menilai hal itu pasti terjadi. Sebab, Masduki menilai diskriminasi tidak bisa dilepaskan apabila menghadapi separatis.
“Soal isu diskriminasi pasti ada tuduhan seperti itu. Kita melihatnya lebih kepada Cina sedang menghadapi isu separatis, bahwa kemudian ada proses yang mendiskriminasi sudah pasti, karena memang sedang menghadapi separatis,” pungkasnya.[ljc]
“Umat Islam di Cina itu tidak hanya ada di Xinjiang, di tempat lain juga ada. Cuma di Xinjiang mendapat perhatian khusus dari Cina karena ada masalah separatis, kalau di Indonesia kayak di Papua,” katanya seperti melansir kiblat.net.
“Lalu kemudian juga ada masalah terorisme di situ, upaya untuk pemberontakan. Dan dalam sejarahnya begitu makanya oleh Cina ditangani secara khusus,” ujarnya.
Ia juga mengklaim bahwa saat melakukan kunjungan ke Cina, ia dan rombongan tidak melihat adanya kamp konsentrasi. Yang ia lihat adalah pelatihan vokasional.
“Kami berkunjung kesana kemari dan mereka (muslim Uighur.red) ada di alam pelatihan vokasional. Ada dalam pelatian vokasional yang oleh Barat dituduh kamp konsentrasi. Apakah ada kamp konsentrasi? saya dan rombongan tidak menemukan itu, penyiksaan dan sebagainya,” ujarnya.
Soal isu diskriminasi, ia menilai hal itu pasti terjadi. Sebab, Masduki menilai diskriminasi tidak bisa dilepaskan apabila menghadapi separatis.
“Soal isu diskriminasi pasti ada tuduhan seperti itu. Kita melihatnya lebih kepada Cina sedang menghadapi isu separatis, bahwa kemudian ada proses yang mendiskriminasi sudah pasti, karena memang sedang menghadapi separatis,” pungkasnya.[ljc]