Ridhmedia - Iran berduka. Ucapan belasungkawa mengiringi kepergian Sang Mayor Jenderal Qassem Soleimani yang tewas dalam serangan udara Amerika Serikat pada Jumat pagi (3/1).
Rasa kehilangan mendalam juga dirasakan oleh Pemimpin Agung Iran Ayatollah Sayyid Ali Khamenei. Pemimpin Revolusi Iran tersebut mengungkapkan akan membalas apa yang telah dilakukan AS terhadap Soleimani dan para "martir" lainnya.
Kata martir sendiri Khamenei katakan merujuk pada korban lainnya, termasuk Wakil Komandan Milisi Irak pro-Iran, Abu Mahdi al Muhandis dan tujuh orang pejabat Iran lain.
"Panglima Besar Islam telah berada di surga. Roh-roh syahid yang saleh menyambut semangat saleh Qassem Soleimani," ujar Khamenei dalam keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita Politik RMOL sesaat tadi.
Soleimani yang merupakan anak didik dari Khamenei diungkapkan telah meninggal secara syahid setelah bertahun-tahun mengabdi untuk berperang melawan "iblis" dan kekuatan-kekuatan jahat dunia
"Saya mengucapkan selamat atas kemartiran yang hebat ini kepada Hazrat Bakiyatollah (Imam Zamana AS). Roh kami siap berkorban untuknya dan untuk rohnya sendiri," lanjut Khamenei merujuk pada ajaran Syiah.
Khamenei kemudian mengungkapkan bagaimana Soleimani adalah tokoh yang dijadikan role model bangsa Iran. Di mana Soleimani selama ini mendapatkan pendidikan Islamnya dari sekolah Khomeini milik Pemimpin Agung Republik Islam Iran ke-1, Ayatollah Ruhollah Musavi Khomenei.
"Dia menghabiskan seluruh hidupnya jihad di jalan Allah SWT. Dengan kematiannya, dengan berkah dan bantuan Allah, pekerjaan dan caranya tidak akan berhenti dan berakhir," lanjut Khamenei.
Meski demikian, Khamenei menegaskan, Iran akan membalas dengan keras siapa pun yang bertanggung jawab atas kematian Soleimani dan para martir lainnya. Ia mengatakan garis jihad akan membalas berlipat ganda.
Di akhir pidato pidatonya, Khamenei menuturkan kehilangan Soleimani sebagai komandan yang dicintai dan disayangi Iran sangat sulit.
"Orang-orang Iran akan mengenang ingatan dan nama komandan agung Jenderal Qassem Soleimani dan para martir yang menyertainya," ungkapnya sedih.
"Saya mengumumkan berkabung selama tiga hari dan menyampaikan permohonan dan belasungkawa kepada pasangan dan anak-anak yang disayangi dan kerabat-kerabat lainnya," tutupnya. [rml]