Ridhmedia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta program normalisasi sungai di Ibu Kota dilanjutkan untuk menangkal banjir. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan normalisasi merupakan program Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
"Nanti sama Pak Menteri. Itu programnya, program Pak Menteri," kata Anies menjawab pertanyaan wartawan seusai rapat terbatas di Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (8/1/2020). Anies menyampaikan jawaban tersebut saat ditanya soal target selesai normalisasi sungai di seluruh Indonesia.
Dalam ratas sore tadi, Jokowi juga meminta Anies melanjutkan program naturalisasi sungai. Anies mengatakan naturalisasi dan normalisasi sungai merupakan program jangka panjang.
Dia mengatakan saat ini fokus banjir ialah penanganan pada korban. Dia mengatakan penanganan banjir perlu dilakukan dari hulu sampai hilir.
"Itu (naturalisasi-normalisasi) jangka panjang. Jadi jangka pendek sekarang penanganan pada korban. Tadi pagi saya dengan menteri PUPR membahas ini juga. Jadi memang pada akhirnya kita harus bersama-sama supaya komprehensif dari hulu sampai hilir. Pelebaran sungai itu kita cuma bicara di hilir. Padahal isunya adalah memang menarik untuk klik," ujarnya.
Anies mengatakan untuk penanganan banjir di Jakarta, Pemprov DKI sudah menyiapkan pompa mobile untuk mencegah masuknya air laut ke daratan. Selain itu, pada 10-14 Januari, Pemprov DKI mengaktifkan posko di semua kelurahan.
Berikut ini tanya-jawab dengan Anies Baswedan:
Soal instruksi Jokowi normalisasi dan naturalisasi seluruh sungai?
Itu jangka panjang. Jadi jangka pendek sekarang penanganan pada korban. Tadi pagi saya dengan Menteri PUPR membahas ini juga. Jadi memang pada akhirnya kita harus bersama-sama supaya komprehensif dari hulu sampai hilir. Pelebaran sungai itu kita cuma bicara di hilir. Padahal isunya adalah, memang menarik untuk klik.
Tapi kan dinilai perlu dilakukan juga di hilir, Pak?
Gini. Yang pertama mulai tadi pagi semua pompa mobile kita diarahkan ke pesisir untuk mengantisipasi sungai pasang. Karena hari ini ada potensi air pasang. Kemudian kita antisipasi. Yang kedua untuk antisipasi 10 sampai 14 kita mengaktifkan posko di seluruh kelurahan yang melibatkan tiga unsur. Unsur pemerintah unsur TNI dan unsur masyarakat. Jadi ketika ada hujan yang mulai menghasilkan genangan kita bisa gerak cepat.
Untuk normalisasi sungai kapan selesai, Pak?
Itu sama Pak Menteri. Itu programnya, program Pak Menteri.
Instruksi Jokowi: Anies Teruskan Normalisasi
, PUPR Urus Waduk
Sebelumnya, Jokowi menyampaikan arahan pada rapat terbatas sore ini. Anies juga diminta membantu membebaskan lahan mengenai proyek sodetan Ciliwung.
"Yang berkaitan dengan Jakarta saya minta yang sodetan Ciliwung menuju ke BKT itu juga tahun ini bisa dirampungkan. Saya kira bisa secepatnya dengan Gubernur untuk bisa menyelesaikan masalah pembebasan lahannya dan juga pengerjaan-pengerjaan meneruskan kembali, baik normalisasi maupun naturalisasi di sungai-sungai yang ada di Jakarta," kata Jokowi.
Jokowi menekankan ada 14 sungai yang melintasi Jakarta. Semua sungai tersebut harus dinormalisasi.
Selain itu, Jokowi meminta Kementerian PUPR merampungkan proyek Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bendungan tersebut diklaim bisa mengendalikan banjir di Jabodetabek ke depannya.
"Saya minta dipercepat Kementerian PUPR ini Bendungan Sukamahi dan Bendungan Ciawi, meskipun saya tahu progresnya sudah 47 persen, pembebasan tanah juga sudah 95 persen, tinggal sisanya saya kira diselesaikan," ucapnya.[dtk]