Ridhmedia - TNI terus menambah kekuatan untuk mengusir kapal-kapal China yang masih bertahan di perairan Natuna. Empat kapal militer siap bertugas mulai besok.
"Fokus kami sekarang ialah menambah kekuatan TNI di sana. Besok akan ada penambahan empat unsur KRI lagi untuk mengusir kapal-kapal tersebut," kata Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Madya TNI Yudo Margono seperti dilansir Antara, Minggu (5/1/2020).
Saat ini, ada dua unsur KRI yang sudah menghalau kapal-kapal China itu. Operasi ini sendiri tidak memiliki batas waktu melainkan hingga kapal China benar-benar angkat kaki dari teritori Indonesia.
"Kami juga gencar berkomunikasi secara aktif dengan kapal penjaga pantai China agar dengan sendirinya segera meninggalkan perairan tersebut," katanya menegaskan.
Dari pantauan udara, para nelayan China itu menggunakan pukat harimau untuk menangkap ikan di Natuna. Padahal, pukat harimau di Indonesia dilarang oleh pemerintah melalui peraturan menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2015.
Terakhir kali nelayan China menggunakan pukat harimau di laut Natuna sekitar tahun 2016 silam. Saat itu, TNI menangkap dua kapal negara asing tersebut.
Sejak penangkapkan itu, lanjutnya, tak ada lagi nelayan China yang berani menangkap ikan di Natuna. Namun, sekarang mereka datang kembali menjarah potensi laut Indonesia. (*)