Ridhmedia - Polisi masih mengumpulkan keterangan dari 'Raja-Ratu' Keraton Agung Sejagat, Toto Santoso dan Fanni Aminadia. Namun, si Ratu Fanni terkesan masih berhalusinasi soal wangsit dan tugasnya itu.
Sudah empat hari kedua pasangan yang mengklaim dirinya raja dan ratu Keraton Agung Sejagat itu mendekam di tahanan. Kapolda Jawa Tengah Irjen Rycko Amelza Dahniel mengatakan Fanni merasa dirinya hadir sebagai penyelamat dunia saat diperiksa polisi.
"Kalau FA (Fanni Aminadia) ini masih merasa bahwa dia memang mendapatkan amanah, mendapatkan wangsit untuk menjaga perdamaian dunia," kata Rycko di rumah dinasnya di Jl Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (17/1/2020).
Rycko menyebut polisi lebih mudah meminta keterangan dari si raja Toto. Sebab, Toto lebih jelas memberikan keterangan soal Keraton Agung Sejagat itu.
"Kalau yang saudara TS (Toto Santoso) ya ini sudah langsung memberikan penjelasan dengan mudah," tutur Rycko.
Fanni juga belum kooperatif saat diperiksa polisi karena merasa dirinya sebagai penjaga perdamaian dunia itu. Polisi pun berencana memanggil psikolog untuk memeriksa kejiwaan raja dan ratu itu.
"Senin Insya Allah akan kita lakukan pemeriksaan psikologi kepolisian ya, dari Dokkes Polda Jateng dibantu Pusdokkes Mabes Polri," jelasnya.
Sementara itu, Toto juga sempat mengaku mendapat wangsit untuk mendirikan keraton Mataram II di Kecamatan Bayan. Bahkan, Toto juga memahat batu yang diklaim sebagai prasasti dan memberi nama 'Prasasti Ibu Bumi Mataram II'.
Diberitakan sebelumnya, 'Raja dan Ratu' Keraton Agung Sejagat di Purworejo itu ditangkap polisi, Selasa (14/1). Toto dan Fanni dijerat pasal penipuan dan perbuatan onar. Mereka menarik uang dari sejumlah orang dengan modus menjadikan mereka pengikut yang akan mendapat gaji dan jabatan.
Polisi masih mendalami modus Toto dan Fanni. Sejauh ini polisi telah mengungkap Keraton Agung Sejagat tak hanya ada di Purworejo tapi juga di Klaten, Yogyakarta, hingga Lampung.(dtk)