Ridhmedia - Menteri BUMN Erick Thohir menanggapi dengan santai tuduhan yang mengarah kepada dirinya. Sebelumnya diberitakan dirinya dituding menerima suap sebesar Rp 100 miliar terkait Jiwasraya.
Erick malah menyebut, tudingan itu dilemparkan karena ada pihak yang saat ini sedang ketar-ketir dan berusaha melemparkan kesalahan kepadanya.
"Mohon maaf, sekarang banyak (hal yang) dipelesetkan, dibilang Pak Jokowi yang ngambil, istana dibilang ngambil. Jangan-jangan ini terbalik, jangan-jangan yang teriak-teriak ini ketakutan dibongkar," ujar Erick saat meninjau korban banjir di Teluk Naga, Tangerang, Banten, Minggu(5/1).
Erick mengaku kaget, mengapa dirinya dikaitkan dengan kasus ini sementara keberadaannya di Kementerian BUMN baru seumur jagung.
Begitu juga dengan kabar bahwa akan ada aksi unjuk tasa terkait dirinya. Erick tidak habis pikir padahal sejak masuk BUMN beberapa bulan lalu, yang ia lakukan adalah gencar operasi bersih-bersih.
"Saya dengar Minggu depan Istana, KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), BUMN akan didemo. Dibilang saya mengambil uang, saya bingung. Orang saya baru datang (jadi Menteri BUMN), kita mau bersih-bersih," kata Erick.
Erick menduga ada kemungkinan semenjak dirinya masuk BUMN dan gencar 'bersih-bersih' ada pihak yang tidak menyukai caranya itu. Terlebih saat ini proses hukum terhadap kasus Jiwasraya tengah berlangsung.
"Sekarang proses hukum sudah mulai masuk. Mungkin juga ada oknum-oknum yang gerah, yang selama ini menjarah Jiwasraya,” ujar Erick. [rmo]