Ridhmedia - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Gerindra, Fadli Zon, menyebut kunjungan Jokowi ke Natuna--apabila tak memberikan dampak-- akan membuat Indonesia tak berwibawa. Tenaga Alhi Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin meminta Fadli untuk menggunakan narasi yang baik saat berbicara.
"Semakin Anda menyerang pemerintah, semakin Anda terlihat tidak berwibawa Fadli, pertama karena Gerindra, ketum dan Mas Edhy Prabowo itu sudah ada di pemerintah. Jadi pakai otak yang sehat kira-kira yang normal sebagai anggota yang terhormat. Pakai narasi dan isi yang terhormat supaya benar-benar terhormat," ujar Ngabalin di Warunk Upnormal, Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu (12/2/2020).
Ngabalin kemudian menjelaskan kunjungan Presiden Jokowi ke Natuna. Ngabalin mengatakan Jokowi ingin menyapa masyarakat Natuna dan meredam isu perang dengan China.
"Begini masalahnya, Bung, kan kemarin itu orang berteriak tentang perang, perang, perang. Jadi saya mau bilang gini, tidak ada semua urusan negara menyelesaikan harus dengan perang, orang berwibawa setidaknya itu kehadiran negara di tengah-tengah masyarakat," kata Ngabalin.
Ngabalin menyebut kehadiran Jokowi ke Natuna juga memberikan pesan kepada China bahwa Indonesia tidak main-main dengan kedaulatan negara. Ngabalin mengatakan Presiden selalu hadir dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang ada.
Dengan kehadiran Bapak Presiden itu artinya memberikan message kepada Tiongkok, China atau siapa saja yang coba-coba mengatur Republik Indonesia. Anda boleh liat bahwa situasi yang dihadapi hari ini, tapi Presiden itu hadir. Kan Presiden itu kan kalau dalam teknik negosiasi, Presiden hanya selalu ada di depan tetapi perangkat di bawah itu harus lakukan langkah-langkah yang luar biasa," katanya.
Ngabalin mengatakan pemerintah memiliki komunikasi yang bagus dalam diplomasi. Namun apabila ada negara lain yang melanggar kedaulatan RI, maka pemerintah tidak akan tinggal diam.
"Dalam urusan orang langgar batas hukum laut kita atau hubungan laut, kita komunikasi atau kita punya hubungan diplomasi yang bagus. Tetapi kalau sudah bicara batas wilayah dan kedaulatan negara RI tidak ada cerita, itu nama taruhannya," jelas Ngabalin.
Ngabalin kembali menegaskan bahwa kehadiran Jokowi ke Natuna untuk menegaskan bahwa Laut Natuna adalah punya Indonesia. Juga memberikan pesan kepada rakyat bahwa presiden selalu ada di setiap persoalan.
"Karena itu lah maka saya ingin bilang kepada anggota yang terhormat Bapak Fadli Zon, saya mau bilang bahwa kehadiran bapak presiden di situ adalah memberikan pesan terhadap rakyat bahwa yang menjadi wilayah kedaulatan RI atas apa yang sedang dilakukan manuver oleh Tiongkok. Itu saja pesannya, daripada nanti anggota parlemen datang kemari (diskusi) aja gak berani," tegasnya.
Sebelumnya, Fadli Zon mengatakan kunjungan Presiden Jokowi ke Kabupaten Natuna harus memberikan dampak kepada China. Jika tidak memberikan dampak, Fadli mengatakan Indonesia semakin dinilai tak berwibawa.
"Mestinya kita harapkan begitu (beri dampak ke China). Cuma kan apakah bisa dianggap itu mempunyai efek detterent apa tidak itu. Kalau itu dianggap tidak, menurut saya ini membuat kita justru semakin tidak berwibawa," kata Fadli di Kompleks Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (8/1).(dtk)