Ridhmedia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa Jepang berminat menggandeng Cina untuk menggarap kereta cepat lanjutan Bandung-Surabaya. Proyek ini merupakan perpanjangan setelah Cina dan Indonesia menyelesaikan konstruksi kereta cepat Jakarta-Bandung.
"Saya bertemu perusahaan Jepang dan mereka bersedia melakukannya. Mereka siap dengan Cina," ujar Luhut di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu, 8 Januari 2020.
Luhut mengatakan, Jepang dan Cina sebelumnya telah memiliki investasi bersama di Thailand. Karena itu, terbuka kemungkinan kedua negara ini akan kembali menjalin kerja sama untuk menanamkan modalnya di Tanah Air.
Menurut Luhut, pemerintah Indonesia bisa segera mempertemukan Cina dan Jepang agar kedua negara dapat menjalin komunikasi lanjutan. Hal ini bukan tak mungkin lantaran selama ini, kata dia, Jepang juga melihat Cina sebagai model.
Jepang dan Cina sebelumnya seperti saling salip dalam menggarap proyek transportasi di Indonesia. Salah satunya kereta semi-cepat Jakarta-Surabaya. Sebelum Indonesia resmi meneken kesepakatan dengan Japan International Corporate Agency atau JICA untuk mengerjakan proyek itu, Cina melalui China Railways Construction Corporation sempat melobi pemerintah Indonesia.
CRCC pada September 2019 lalu mengirim perwakilannya menemui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Pertemuan itu membahas kereta semi cepat tersebut. Luhut saat itu mengatakan bahwa Cina tertarik terlibat.
Namun, pemerintah Indonesia akhirnya memilih JICA karena Jepang sudah lebih dulu berkomitmen terhadap proyek itu. Pembicaraan antara Indonesia dan Cina pun sudah dilakukan beberapa kali, jauh sebelum Cina menyatakan niatnya.
Meski tak 'kebagian' menggarap kereta semi-cepat Jakarta-Surabaya, Cina melaui Kereta Cepat Indonesia-Cina telah memiliki proyek lain. Proyek itu ialah pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. [tpc]