RIDHMEDIA - Seorang pakar dari Akademisi dari Chinese Academy of Engineering di China, Li Lanjuandi memperingatkan bahwa serangan virus korona jenis baru yang tersebar di seluruh dunia ini, pergerakannya semakin cepat. Virus bersumber dari Wuhan, China ini bukan hanya cepat bahkan semakin kuat dan meningkatkan kemampuannya untuk menular dari satu orang ke orang lain.
Li Lanjuan, memperingatkan bahwa kemampuan virus korona Wuhan untuk menular dari satu orang ke orang lain tampak semakin kuat. Li mengatakan, “Orang-orang yang terinfeksi dari Wuhan telah menyebarkan virus itu ke provinsi lainnya, di mana virus tersebut dianggap sebagai virus generasi kedua, yang sangatlah berbahaya.”
Ada kekhawatiran bahwa jumlah orang yang terinfeksi sebenarnya lebih tinggi daripada yang dilaporkan. Pejabat dari Komisi Kesehatan China, Li Bin, mengatakan mereka melakukan semua yang mungkinuntuk mencegah penyebaran.
“Penyakit ini adalah penyakit jenis baru. Pengetahuan kita tentangnya masih terbatas, kami belum tahu seperti apa evolusi penyakit itu, perkembangan epidemi ini belum benar-benar terkontrol,” ujar Li Bin.
Saat ini, pemerintah China telah mengkarantina sekitar 50 juta penduduknya di kawasan Wuhan. Mereka juga tengah membangun rumah sakit khusus untuk menangani para pasien yang terinveksi virus korona, yang rencananya akan selesai dibangun pada awal Februari.
Virus yang menyebabkan gangguan pernapasan yang serupa dengan pneumonia itu telah menjangkiti 4.000 orang leboh di seluruh dunia dan menewaskan setidaknya 106 orang di China, serta mendorong pemerintah setempat untuk mengambil sejumlah langkah demi melindungi warganya.
Sementara, masyarakat keturunan China di Paris menyambut meriah tahun baru China yang memasuki Tahun Tikushari Sabtu yang mendung. Mereka menari di jalanan Distrik 8 sambil mengenakan pakaian tradisional dan menarik perhatian pengunjung, terlepas dari kekhawatiran penyebaran virus mematikan dari China.
François, dari Asosiasi Olahraga Barongsai di Paris, mengatakan, “Hal itu tidakmenghalangi kami untuk berjalan-jalan, kita harus terus hidup seperti biasa. Seperti halnya ketika terjadi penyakit sapi gila, orang-orang tetap keluar rumah.” Ujarnya seperti dikutip dari VOA Indonesia, Selasa (29/1/2020).
Prancis dan AS Lakukan Pencegahan
Sementara itu, para pemimpin politik Prancis tengah mendiskusikan cara untuk mencegah penyebaran virus tersebut di Prancis dan negara-negara Eropa lainnya.
Jérôme Salomon dari Kementerian Kesehatan Prancis mengatakan pihaknya telah mengambil sejumlah langkah yang diperlukan.
“Kami akan menempatkan tim medis di [Bandara] Charles de Gaulle, seperti yang kami lakukan ketika penerbangan terakhir dari Wuhan tiba, karena, seperti yang Anda ketahui, itu adalah gerbang utama Prancis yang terhubung dengan China lewat penerbangan langsung,” ujarnya.
Otorita kesehatan di negara lain juga sama-sama meningkatkan kewaspadaan seiring peningkatan jumlah korban yang terinfeksi secara global.
Di Amerika Serikat, hingga hari Minggu ada lima kasus infeksi virus corona yang sudah terkonfirmasi, dan 100 pasien lainnya tengah diselidiki. Masa inkubasi virus corona sendiri mencapai dua minggu dan diperlukan waktu untuk dapat menentukan virus mana yang menyebabkan gangguan kesehatan di tengah musim flu di mana banyak orangjatuh sakit. [kz]