Ridhmedia - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa Indonesia tidak hanya berpangku pada investasi dari China saja. Ia juga memastikan jika pemerintah bukan budak negara mana pun.
"Investasi kita bukan dari China saja, makanya kalau orang bicara China aja segala macam nggak benar. Kami bukan budak negara manapun," ungkap Luhut dalam sambutannya dalam acara Peringatan Natal di Kemenko Kemaritiman dan Investasi, di Gedung BPPT, Jakarta Pusat seperti dilansir dari Detik.com, Selasa (7/1/2020).
Buktinya, dia mengatakan bahwa tanggal 13 Januari nanti Presiden Joko Widodo akan bertolak ke Abu Dhabi untuk menyaksikan ditekennya investasi sebesar US$ 20 miliar atau berkisar Rp 280 triliun (kurs Rp 14.000), bersama Uni Emirat Arab (UEA).
"Anda mungkin nggak tahu besok tanggal 13, Presiden akan ke Abu Dhabi beliau akan saksikan investasi US$ 20 miliar. Satu negara investasi ke Indonesia besar, investasi ini luar biasa," sebut Luhut.
Tidak sampai di situ, masih ada antrean investasi yang sedang dibahas oleh Luhut, yaitu dari Amerika Serikat. AS menurut Luhut akan membawa US$ 5 miliar, uang tersebut akan diinvestasikan ke proyek BUMN.
Menurutnya ini adalah pertama kali dalam sejarah AS mau investasi sebesar itu ke Indonesia.
"Besok Jumat saya bawa Adam Borhler dari White House. Itu jg nggak pernah dalam sejarah, AS akan investasi US$ 5 miliar. Mereka akan investasi di BUMN," kata Luhut.[ljc]