RIDHMEDIA - Menteri perdagangan India dan Malaysia diperkirakan akan bertemu di sela-sela pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos pekan depan untuk membahas konflik sawit antara kedua negara.
Menteri Perdagangan India Pigush Goyal sedang tidak harmonis dengan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, usai Perdana Menteri Malaysia itu melayangkan kritik kepada pemerintahan nasionalis Hindu India atas kebijakan diskriminatif terhadap muslim yang dikeluarkan baru-baru ini.
Di sisi lain, Malaysia merupakan produsen dan eksportir minyak sawit terbesar kedua di dunia dengan India sebagai salah satu negara terbesar tujuan pemasaran.
India merupakan pembeli terbesar minyak sawit Malaysia. Pada 2019 India membeli minyak sawit dari Malaysia sebanyak 4,4 juta ton. Jika per tahun India mengimpor 9 juta ton minyak sawit maka 49% berasal dari Malaysia.
Pembatasan impor pada sejumlah produk turunan minyak sawit asal Malaysia yang diberlakukan India sejak pekan lalu dipandang sebagai aksi retaliasi atas kritik Mahathir terhadap India.
Namun, Menteri Perdagangan India Pigush Goyal telah membantah bahwa pihaknya mencoba menyerang Malaysia secara khusus, seperti dikabarkan Reuters, Sabtu (18/1).
Perselisihan kedua negara pun mengakibatkan harga sawit berjangka Malaysia tertekan ke penurunan mingguan terendah dalam 11 tahun pada Jumat kemarin.
Harga minyak sawit mentah (CPO) berada dalam tekanan.
"Belum ada agenda untuk pertemuan menteri perdagangan kedua negara. Usulan pertemuan berasal dari pihak India," ujar juru bicara Kementerian Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia.
Malaysia sebelumnya dikabarkan enggan membahas soal retaliasi yang bakal memperburuk hubungan kedua negara di tengah desakan sejumlah pihak untuk memperketat regulasi pada ekspatriat dan produk asal India. Sebaliknya, pihak Malaysia menginginkan pendekatan diplomasi.
Dua sumber pemerintahan India menyebutkan negara tersebut mengharapkan Mahathir dapat mengurangu kritik yang disampaikannya mengenai kebijakan domestik India. Hubungan dingin kedua negara pun disebut sumber tersebut turut dipacu oleh kehadiran pemuka Islam asal India yang kontroversial, Zakir Naik, di Malaysia. [rmol]