Minta Gencarkan Diplomasi Ekonomi, Jokowi Ancam Copot Dubes Tak Berprestasi

Ridhmedia
09/01/20, 10:37 WIB

Ridhmedia -  Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kementerian Luar Negeri untuk memberikan penilaian terhadap kepala perwakilan RI yang ada di luar negeri. Jokowi pun mengancam akan mencopot duta besar (dubes) yang tidak berprestasi.

Pernyataan itu disampaikan Jokowi di hadapan para dubes saat membuka Rapat Kerja Kepala Perwakilan Republik Indonesia dengan Kementerian Luar Negeri di Istana Negara, Jakarta, Kamis (9/1/2020). Penilaian itu terkait dengan arahannya kepada para dubes agar menjadi duta investasi dalam diplomasi ekonomi.

"Saya minta terakhir ke Bu Menteri (Menlu Retno LP Marsudi) ada sebuah KPI yang jelas, yang terukur," kata Jokowi.

Jokowi kemudian mencontohkan, salah satu yang bisa dijadikan indikator dalam memberi penilaian. Misalnya besaran nilai ekspor Indonesia ke negara para dubes ditempatkan.

"Prestasi ini dihitung dari mana sih? Harus ada angka-angka, ekspor naik berapa untuk China, untuk Amerika, untuk negara Afrika per duta besar biar jelas yang berprestasi sama yang tidak, yang harus diganti dan tidak," ujarnya.

"Kalau enggak bisnis as usual saja. Nggak akan negara ini maju kalau seperti itu, ada evaluasinya. Mana yang harus dikoreksi, diperbaiki, kalau kita bekerja dengan cara KPI yang jelas semua akan termotivasi," imbuh Jokowi.

Karena itu, Jokowi meminta para dubes untuk membuka jejaring yang seluas mungkin. Dia juga meminta para dubes untuk mengenali karakter pasar dan memetakan peluang agar investasi dapat tecipta.

"Oleh sebab itu, para dubes harua terus cari peluang, buka jejaring seluas mungkin, networkingnya buka, kenali karakter pasar, petakan peluang itu, informasikan ke kementerian," kata dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh duta besar RI untuk fokus pada diplomasi ekonomi. Sebab, menurut Jokowi, diplomasi ekonomi merupakan apa yang saat ini dibutuhkan oleh Indonesia.

"Saya ingin kita semuanya fokus kepada diplomasi ekonomi. saya ingin 70-80% apa yang kita miliki itu fokusnya di situ, diplomasi ekonomi karena itulah yang sekarang yang sedang diperlukan oleh negara kita," kata Jokowi saat membuka Rapat Kerja Kepala Perwakilan RI dengan Kemenlu di Istana Negara, Jakarta, Kamis (9/1/2020).(dtk)
Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+