Ridhmedia - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, mengisahkan saat-saat dirinya tak bisa menyelesaikan kuliah karena kondisi politik saat itu. Ia mendapat nasihat dari sang ayah yang membuatnya tetap semangat mencari ilmu dari mana saja.
"Jadi, ketika saya tidak dibolehkan kuliah karena keadaan politik, ayah saya hanya mengatakan begini, 'Udah cari ilmu pengetahuan di mana saja'. Jadi maksudnya saya otodidak," ujar Megawati, dalam siaran persnya, Senin (6/1).
Ia pun mengikuti nasihat ayahnya, Presiden pertama RI, Soekarno (Bung Karno). Ia banyak membaca dan berdiskusi.
"Dari situ saya senang baca, bertanya, saya senang diskusi dan hal itu yang mungkin membuat akhirnya ada nilai sehingga orang berikan honoris causa pada saya," kata Megawati.
Disebutkan, Megawati akan memperoleh gelar doktor honoris causa (DR HC) dari Universitas Soka di Tokyo, Jepang, pada Rabu (8/1).
Gelar ini akan menjadi DR HC kesembilan baginya. Bahkan, setelah Universitas Soka, ia dijadwalkan akan menerima penganugerahan kembali.
Megawati mengaku tidak tahu kenapa sejumlah universitas dalam negeri ataupun luar negeri berniat mengapresiasi dirinya melalui gelar kehormatan.
"Ya, saya tidak tahu. Kan bukan saya yang nyari. Tapi kan orang mungkin melihat saya. Mungkin dengar dari omongan dari pidato saya," terang Megawati.
Megawati juga menyinggung anak muda yang kebanyakan hanya meraih gelar saja. Padahal, menurutnya gelar hanyalah penanda, yang diutamakan adalah ilmu.
"Karena bagi saya itu yang juga harus diketahui, sering kali anak muda mengejar gelar padahal itu hanya sebuah tanda. Bahwa dia sudah selesai sekolah di sebuah tempat. Padahal yang kita ingin lakukan mencari ilmu pengetahuan," jelas Megawati.
Selama berada di Tokyo, Megawati bertemu dengan Pimpinan Soka Gakkai International dan Universitas Soka Tokyo. Ia pun menikmati jamuan makan siang dan berbincang dengan wartawan di sana. [rmol]
