Ridhmedia - Pemimpin militer Iran tewas dalam serangan militer AS. Dalam serangan itu, pemimpin Iran Qasem Soleimani terbunuh setelah rudal AS jatuh di Bandara Internasional Irak.
Hal ini ditegaskan para pemimpin kelompok paramiliter Irak Hashed Al-Shaabi. Dalam serangan ini, Wakil Pemimpin Hashed juga dikabarkan tewas.
"Deputi Abu Mahdi al-Muhandis dan pemimpin Angkatan Militer Quds, Qasem Soleimani terbunuh dalam serangan AS yang menargetkan mobil mereka di Bandara Internasional Baghdad," kata Hashed sebagaimana dikutip dari AFP, Jumat (3/1/2020).
Hashed sendiri adalah jaringan unit bersenjata yang sebagian besar didominasi kelompok Syiah. Syiah merupakan salah satu aliran yang dianut Muslim, selain Sunni.
Hashed memiliki hubungan dekat dengan Iran. Namun sudah resmi menjadi bagian dari pasukan keamanan Irak.
Sebelumnya, pada Minggu, AS melakukan serangan terhadap pangkalan milisi Kataib Hezbollah di Irak. Dalam serangan itu, sedikitnya 25 pejuang milisi tewas dan sedikitnya 55 lainnya mengalami luka.
Namun serangan AS ini membuat Irak kecewa. Pasalnya serangan itu melanggar kedaulatan negara tersebut.
Akibat konflik ini juga, Irak mengatakan akan mempertimbangkan kembali kerja sama dengan koalisi internasional yang dipimpin AS untuk melawan Negara Islam (ISIS). Ini ditegaskan Dewan Keamanan Nasional Irak dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menyalahkan Iran atas serangan AS ke Irak. Pasalnya serangan AS ke pangkalan milisi Hizbullah di Irak, terjadi karena pasukan itu didukung penuh oleh Iran.
Iran dituding membiayai pasukan Hizbullah. Serangan itu merupakan pembalasan atas serangan rudal yang menewaskan warga AS di Irak bagian utara di pekan sebelumnya. (cnbcindonesia.com)