Peringatan Iran: Keamanan AS di Timur Tengah dalam Bahaya

Ridhmedia
08/01/20, 11:40 WIB

Ridhmedia - Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan kepentingan dan keamanan Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah dalam bahaya. Hal itu dia sampaikan saat melakukan pembicaraan via telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Selasa (7/1).

"AS harus tahu, kepentingan dan keamanannya di kawasan dalam bahaya dan ia tak dapat lepas dari konsekuensi kejahatan besar ini," kata Rouhani dikutip laman Times of Israel. Kejahatan besar yang disinggung Rouhani mengacu pada keputusan Washington membunun Komandan Pasukan Quds Mayor Jenderal Qasem Soleimani.

Menurut Rouhani, AS telah melakukan kesalahan strategis berskala besar dengan membunuh Soleimani. "Kejahatan ini telah memperkuat, tak pernah sebelumnya, persatuan dan solidaritas rakyat Iran dan juga rakyat Irak," ujarnya.

Dia menegaskan Iran tak pernah menghendaki peperangan di Timur Tengah. "Tapi (Iran) tak ragu membela hak dan kedaulatannya," ucap Rouhani.

Garda Revolusi Iran meluncurkan puluhan misil ke pangkalan udara Ain al-Asad di Irak pada Rabu (8/1) dini hari waktu setempat. Pangkalan tersebut merupakan fasilitas yang dioperasikan bersama oleh pasukan Irak dan AS.

Sumber-sumber militer Iran mengklaim serangan itu menyebabkan 30 tentara AS terluka. Garda Revolusi Iran menyebut serangan ke Pangkalan Ain al-Asad hanya permulaan dari serangkaian balas dendam atas dibunuhnya Komandan Pasukan Quds Mayor Jenderal Qasem Soleimani oleh AS. Iran tak menetapkan batas waktu kapan serangan akan dihentikan.

"Kami memperingatkan semua negara sekutu AS bahwa jika serangan dilancarkan dari pangkalan di negara mereka ke Iran, mereka akan menjadi sasaran pembalasan militer," kata Garda Revolusi Iran.

Pentagon telah mengonfirmasi serangan rudal Iran ke Pangkalan Ain al-Asad. Menurut mereka rudal menghujani fasilitas militer tersebut pada pukul 05.30 waktu setempat.

"Jelas bahwa rudal ini diluncurkan dari Iran dan menargetkan setidaknya dua pangkalan militer Irak yang menampung personel militer dan koalisi AS di Al-Asad dan Irbil," ujar juru bicara Pentagon Jonathan Hoffman. [rol]
Komentar

Tampilkan

Terkini