Rekam Jejak Mantan Jenderal TNI Asisten Menhan Prabowo

Ridhmedia
02/01/20, 09:10 WIB

Ridhmedia - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menunjuk sejumlah jenderal purnawirawan TNI menjadi penasihat untuk mendukung tugas sebagai menteri pertahanan. Terdapat lima mantan jenderal TNI ditunjuk Prabowo sebagai penasihat atau asisten menteri.

Kelima orang tersebut yakni Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, Letjen TNI (Purn) Hotmangaraja Pandjaitan, Laksdya TNI (Purn) Didit Herdiawan, Mayjen TNI (Purn) Chairawan Kadarsyah Kadirussalam Nusyirwan, dan Marsda TNI (Purn) Bonar H. Hutagaol.

Berikut rekam jejak jenderal purnawirawan TNI mendampingi Prabowo sebagai asisten Menteri Pertahanan:

Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menunjuk Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin sebagai asisten khusus menteri pertahanan. Penunjukan itu didasari rekam jejak Sjafrie Sjamsoeddin sebagai Wakil Menteri Pertahanan dan Sekretaris Kementerian Pertahanan.

"(Sjafrie Sjamsoeddin) Asisten Khusus. Penasehat dengan tugas-tugas asistensi khusus," kata Staf Khusus Menhan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, saat dikonfirmasi, Senin (30/12).

Sjafrie Sjamsoeddin bukan orang baru di Kementerian Pertahanan. Sjafrie pernah menjadi Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan tahun 2005 di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kemudian pada tahun 2010 Sjafrie menjabat sebagai wakil menteri pertahanan.

Dia adalah teman satu angkatan Prabowo di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) dan lulus pada 1974. Ia pernah menjabat sebagai Komando Pasukan Khusus (Kopassus) pada 1975.

Dia tercatat pernah menjadi Komandan Peleton Grup 1 Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha), Komandan Nanggala X Timor-Timur (1976), Komandan Nanggala XXI Aceh (1987), Komandan Tim Maleo Irian Jaya (1987), Satgas Kopassus Timor-Timur (1990), Komandan Grup Paspampres, dan Danrem-061/Surya Kencana (1995).

Sjafrie juga tercatat sebagai Kasdam Jaya (1996), Pangdam Jaya (1997), Aster Kasum TNI (1998), Sahli Polhukam Panglima TNI (1998), Koorsahli Panglima TNI (2001), Kapuspen TNI (2002), Sekjen Dephan (2005).

Letjen TNI (Purn) Hotmangaradja Pandjaitan

Selanjutnya, ada Letjen TNI (Purn) Hotmangaradja Pandjaitan. Ia merupakan lulusan AKABRI jurusan infanteri Kopassus (1977). Ia menjadi Duta Besar Indonesia untuk Prancis, Andorra dan Monako serta UNESCO pada periode 2014-2019

Ia memiliki karier cemerlang di kesatuan baret merah. Ia tercatat pernah menjadi Komandan Peleton Kopassus Pasi Intel Grup 1 Parako Kopassus, Komandan Kompi Batalyon 12 Grup 1 Kopassus, Komandan Detasemen Batalyon 22 Grup 2 Kopassus.

Kemudian ia pernah menjabat sebagai, Danyon Aksus Sat Gultor 81 Kopassus Danyon 33 Group 3 Sandhi Yudha, Dansatgas Intel BAIS TNI, Wadansat 81 Sat Gultor Kopassus. Jabatan terakhirnya adalah Sesmenko Polhukam RI dengan pangkat Letnan Jenderal TNI.

Laksdya TNI (Purn) Didit Herdiawan

Kemudian, ada Laksdya TNI (Purn) Didit Herdiawan yang menjadi asisten khusus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Didit Herdiawan merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-29 tahun 1984.

Didit pernah menjadi ajudan Presiden SBY (2004-2009). Selanjutnya jabatan penting juga pernah ia jabat seperti, Danguspurla Koarmabar (20092010), Kepala Staf Koarmabar (2010), Panglima Kolinlamil (20102011), Pangarmabar (20112012).

Ia juga tercatat sebagai Asops Kasal (20122014), Wakasal (20142015), Wagub Lemhanas RI (2015), Kasum TNI (20152019), Irjen Kemhan (20192019) dan Pati Mabesal (2019).

Mayjen TNI (Purn) Chairawan Kadarsyah Kadirussalam Nusyirwan

Selanjutnya, ada Mayjen TNI (Purn) Chairawan Kadarsyah Kadirussalam Nusyirwan. Ia merupakan mantan Komandan Grup IV Tim Mawar yang kerap dikaitkan dengan penculikan para aktivis pro demokrasi pada 1998.

Ketika kasus penculikan pecah ke permukaan, Kol. Inf. Chairawan menjabat sebagai komandan Grup-4/ Sandi Yudha Kopassus. Akibatnya, Chairawan dicopot dari kedudukannya sebagai komandan.

Chairawan pensiun dengan pangkat mayor jenderal. Chairawan bergabung ke Gerindra dan langsung diangkat menjadi anggota Dewan Pembina partai.

Marsda TNI (Purn) Bonar H. Hutagaol

Marsda TNI (Purn) Bonar H. Hutagaol, merupakan Alumni Akademi Angkatan Udara tahun 1984. Ia tercatat pernah menduduki posisi strategis, seperti Komanda Skadron Udara 14 (19992001), Danlanud Pekanbaru (2007), Dosen dan Patun (Dostun) Gol. IV Seskoau (2007).

Direktur Pengkajian Air Power Seskoau (2007), Asop Koopsau II (2010), Pangkosekhanudnas III Medan (2011), Wadan Seskoau[3] (2012), Kaskoopsau I (2012), Kaskohanudnas TA. Pengkaji Bid. Ketahanan Nasional Lemhannas (20142015) Askomlek Panglima TNI (20152018), Pa Sahli Tk.III Bid. Ekkudag Panglima TNI (20182019), Staf Khusus Kasau (2019). [mdc]
Komentar

Tampilkan

Terkini