'Ritual Setan' Di Panama, Tujuh Tewas dan 14 Disiksa

Ridhmedia
18/01/20, 11:56 WIB

Ridhmedia - Tujuh orang tewas dalam ritual aneh yang disebut ritual pengusiran setan di sebuah komunitas hutan di Panama.

Dalam ritual itu, penduduk pribumi ditangkap oleh sekitar 10 pengkhotbah dan disiksa, dipukuli, dibakar, dan ditebas dengan parang untuk membuat mereka bertobat dari dosa-dosa mereka. Hal itu diungkapkan oleh pihak otoritas berwenang setempat.

Polisi berhasil membebaskan 14 anggota kelompok adat Bugle Ngabe yang telah diikat dan dipukuli dengan tongkat kayu dan Alkitab.

Jaksa penuntut setempat Rafael Baloyes menggambarkan pemandangan mengerikan yang ditemukan oleh para penyelidik ketika mereka berjalan melalui perbukitan ke komunitas adat terpencil Ngabe Bugle di dekat pantai Karibia.

Tiga warga desa berhasil  melarikan diri dan pergi ke rumah sakit setempat untuk perawatan. Walau polisi sudah bersiap untuk sesuatu yang buruk, tetap saja mereka terkejut dengan apa yang mereka temukan di sebuah 'gereja' yang dibuat seadanya di sebuah peternakan di mana sekte agama yang dikenal sebagai Cahaya Baru Tuhan diselenggarakan.

"Mereka sedang melakukan ritual di dalam. Dalam ritual itu, ada orang yang ditahan di luar kehendak mereka, dan dianiaya," kata Baloyes.

"Ada seorang telanjang, seorang wanita, di dalam gedung, di mana penyelidik menemukan parang, pisau, dan seekor kambing yang dikorbankan secara ritual," sambungnya, seperti dituliskan AP, Jumat (17/1).

Baloyes mengatakan ritual itu telah berlangsung sejak Sabtu pekan lalu dan telah mengakibatkan kematian.

Pihak berwenang menemukan kuburan yang baru digali bersama enam mayat anak-anak dan satu dewasa, di dekat 'gereja' itu. Korban tewas termasuk lima anak berumur satu tahun, ibu hamil dan seorang perempuan berusia 17 tahun.

"Mereka mencari keluarga ini untuk mengadakan ritual dan mereka membantai mereka, menganiaya mereka, membunuh hampir seluruh keluarga," ungkap Baloyes, menambahkan bahwa salah satu tersangka dalam pembunuhan itu adalah kakek dari anak-anak yang dibunuh.

Semua korban, dan tampaknya semua tersangka, adalah anggota komunitas adat yang sama.

Ricardo Miranda, pemimpin zona semi-otonom Ngabe Bugle yang dikenal sebagai Comarca, menyebut sekte itu "setan" dan mengatakan hal itu bertentangan dengan kepercayaan Kristen di kawasan itu.

"Kami menuntut penghapusan segera sekte Setan ini, yang melanggar semua praktik kerohanian dan ko-eksistensi dalam Kitab Suci," tuntut Miranda.

Rupanya sekte ini relatif baru di daerah itu, dan telah beroperasi di wilayah itu sekitar tiga bulan.

"Salah satu dari mereka mengatakan Tuhan telah memberi mereka pesan," ucap Baloyes. Pesan itu rupanya direbus untuk membuat semua orang bertobat atau mati.

Bugle Ngabe adalah kelompok asli terbesar di Panama dan menderita tingkat kemiskinan dan buta huruf yang tinggi.

Tidak jelas apa keyakinan atau afiliasi yang dimiliki dengan gereja "Cahaya Baru Tuhan". Sebuah gereja evangelis mapan yang dikenal sebagai Luz del Mundo mengatakan dalam sebuah pernyataan pers bahwa ia tidak memiliki hubungan dengan kasus ini.

Daerah itu sangat terpencil sehingga harus menggunakan helikopter untuk mengangkut korban yang terluka dan membawanya ke rumah sakit. untuk mendapatkan perawatan. Mereka termasuk setidaknya dua wanita hamil dan beberapa anak. [rmol]
Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+