Ridhmedia - Dua peluru mortir menghantam Zona Hijau di ibu kota Irak dan dua roket menghantam pangkalan yang menampung pasukan AS. Serangan itu terjadi sehari setelah serangan mematikan Amerika yang menewaskan Komandan Iran Qasem Soleimani.
Dilansir AFP, Minggu (5/1/2020), serangan peluru mortar menghantam Zona Hijau, daerah kantong berkeamanan tinggi tempat kedutaan besar AS berada pada Sabtu (4/1), kata sumber-sumber keamanan.
Militer Irak mengatakan bahwa satu proyektil menghantam zona itu, sementara yang lain mendarat dekat dengan daerah itu. Sirine terdengar di kompleks AS, sumber di sana mengatakan kepada AFP.
Sepasang roket Katyusha kemudian menghantam pangkalan udara Balad di utara Baghdad, tempat pasukan Amerika berpangkalan. Sumber keamanan di sana melaporkan sirene menggelegar dan mengatakan pesawat pengintai dikirim di atas pangkalan untuk menemukan sumber roket.
Kedutaan Besar AS di Baghdad serta 5.200 tentara Amerika yang ditempatkan di seluruh negeri telah menghadapi serentetan serangan roket dalam beberapa bulan terakhir yang ditudingkan Washington kepada Iran dan sekutunya di Irak.
Satu serangan bulan lalu menewaskan seorang kontraktor AS yang bekerja di Irak utara, yang memicu serangan udara Amerika yang menewaskan 25 pejuang garis keras yang dekat dengan Iran.
Ketegangan memuncak pada hari Jumat (3/1) ketika AS menyerang konvoi Komandan Iran Qasem Soleimani ketika mobil itu keluar dari bandara dan para diplomat serta pasukan AS di seluruh Irak telah bersiap diri untuk serangan roket yang lebih banyak.
Serangan itu menewaskan Komandan Iran Qasem Soleimani, Kepala Paramiliter Irak Abu Mahdi al-Muhandis dan sejumlah tokoh Iran dan Irak lainnya. [dtk]