Ridhmedia - Ketua Umum Nahdlatul Ulama Said Aqil Siroj meminta Presiden Joko Widodo ikut berkontribusi meredakan ketegangan antara Amerika Serikat dengan Iran.
"Saya minta pemerintah, Presiden, berbuat sesuatu untuk mendinginkan atau meredam konflik Iran-AS," kata Said dalam acara pengukuhan Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan di kantor Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia, Jakarta, Sabtu malam, 11 Januari 2020.
Menurutnya, Amerika Serikat terlalu banyak ikut campur terhadap masalah politik di Timur Tengah. Dia mencontohkan pengakuan Amerika Serikat atas klaim Israel bahwa Yerusalem adalah ibu kota negara itu, sehingga seolah mengabaikan keberadaan Palestina sekaligus menyakiti umat Islam.
Contoh lain, katanya, dukungan Amerika pada salah satu faksi yang bertikai dalam perang saudara di Yaman. Di luar masalah politik internal Yaman, kenyataannya sekarang rakyat Yaman kelaparan akibat perang itu dan banyak pembunuhan masyarakat sipil.
Ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran makin tinggi dalam beberapa hari terakhir. Terlebih setelah Iran melancarkan serangan balik ke pangkalan udara gabungan Amerika-Irak di Ayn al-Asad, Irak Barat, pada Rabu, 8 Januari 2020.
Salah satu akibat serangan rudal itu, jenderal top Iran Qassem Soleimani meregang nyawa dihabisi serangan udara militer Amerika di Irak. [vn]
