Ridhmedia - Sebanyak 28 orang meninggal dunia dalam serangan yang terjadi di akademi militer di ibukota Libya, Tripoli akhir pekan pekan ini,
Diketahui bahwa Tripoli yang berada di bawah kendali Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang diakui secara internasional, menghadapi serangan dari Tentara Nasional Libya (LNA) Khalifa Haftar yang dimulai pada bulan April lalu.
Serangan terbaru itu merupakan bagian dari pertempuran kedua kubu tersebut.
Pasukan yang bersekutu dengan GNA menggambarkan serangan di kamp militer di Al-Hadhba tersebut sebagai pemboman udara dari LNA. Namun seorang juru bicara LNA membantah tuduhan tersebut.
Dikabarkan Reuters, Menteri kesehatan untuk GNA, Hamid bin Omar mengatakan bahwa jumlah orang yang tewas dan terluka masih meningkat.
Sementara itu, jurubicara layanan ambulans Tripoli Osama Ali mengatakan bahwa ditemukan beberapa bagian tubuh yang tidak dapat segera dihitung oleh para ahli forensik.
Sebelumnya, layanan ambulan meminta gencatan senjata sementara untuk memungkinkan anggotanya mengambil mayat lima warga sipil yang tewas di daerah selatan Tripoli tengah, dan mengungsikan keluarga yang tinggal di sana. (Rmol)