Ridhmedia - Kasus keuangan yang membelit Jiwasraya terus disorot banyak pihak. Pasalnya, perusahaan plat merah ini terindikasi bermasalah dalam hal manajemen hingga tersandung korupsi.
Potensi nilai kerugian negara dari kasus Jiwasraya ini mencapai Rp 13,7 triliun. Sementara, nilai utang yang mesti ditanggung Jiwasraya kepada nasabahnya mencapai Rp 12,4 triliun.
Menurut aktivis sekaligus mantan anggota DPR dari Fraksi PAN, Hatta Taliwang, kasus ini menambah berat kondisi perekonomian Indonesia. Terutama di tengah kondisi ekonomi global yang kian sulit.
"Kalau saya lihat kan ini dalam situasi sedang berat secara finansial. Memang ini menambah berat," ujarnya saat ditemui di Hotel Gren Alia, Jalan Raya Cikini, Selasa (7/1).
Bahkan, Hatta menyebut kasus Jiwasraya bisa menjadi momok bagi Indonesia. Karena, ada 474 warga Korea Selatan yang menginvestasikan uangnya sebanyak Rp 572 miliar.
"Yang paling akan memalukan kalau investasi orang Korea itu tidak dikembalikan. Ada yang menangis kan? Itu dampaknya internasional luar biasa," sebut Hatta.
Karena itu, Hatta menyimpulkan bahwa pemerintah akan sakit kepala akut untuk menyelesaikan persoalan ini.
"Ini kan dilema. Kalau dilanjutkan hidup Jiwasraya ini, besar juga biaya yang harus ditanggung negara. Kedua, kalau diputuskan, dihentikan juga berat," ucap Hatta.
"Itu (kasus Jiwasraya) bikin pemerintah sakit kepala. Jadi ini rezim sedang sakit kepala serius, ditambah situasi ekonomi yang tren memburuk," tutup Hatta. [rmol]