Ridhmedia - Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Tengku Zulkarnain memposting screencapture berisi akun-akun Twitter lengkap dengan nama daerah masing-masing yang menginginkan Gubernur Jakarta Anies Baswedan lengser.
Sayangnya, Tengku tak menjelaskan siapa yang mengirim screencapture semacam itu. Di tengah keheranannya dengan adanya gerakan itu, Tengku berkomentar: "Dapat kiriman beginian. Sayang kwalitas fotonya kurang baik. "...Se Indonesia minta Anies mundur dari jabatannya. Memangnya Anies itu Presiden, ya...?" kata Tengku melalui akun Twitter @ustadtengkuzul.
Tengku curiga ada aktor yang menggerakkan aksi menuntut Anies mundur.
"Kok sampai se Indonesia "digiring" minta beliau mundur...? Siapa KAKAK PEMBINANYA yang mengarahkan...? Monggo..." kata Tengku.
Semenjak Jakarta kebanjiran, Anies selalu diserang, terutama lewat media sosial. Bahkan, kemarin kalimat "gubernur terbodoh" sampai menjadi trending topic.
Tengku tidak habis pikir kenapa Anies yang selalu jadi sasaran caci maki netizen, padahal banjir tidak hanya terjadi di Jakarta.
"Yang banjir besar akibat curah hujan selama 15 jam, Jakarta, Tangerang, Depok, Bogor, Bekasi (DKI, Jabar, Banten), juga Bengkulu, Sumbar, Sumut, Papua, Jatim dan lain-lain. Lha yang kena semprot Anies Baswedan...? Memang beliau Presiden RI kah? Mari kita berdoa buat semua agar selamat. Amin," kata Tengku.
Atas pem-bully-an itu, di hadapan media, Anies tidak menunjukkan terganggu. Dia menegaskan pemerintah tidak tinggal dengan keadaan ini. Dia tetap mengajak warga optimistis.
Beberapa hari yang lalu, Anies ikut kerja bakti membersihkan lingkungan di RW 3, Kelurahan Makassar, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur, yang kena banjir.
Anies menceritakan pengalamannya itu ke netizen melalui Facebook. Dia mengapresiasi warga yang ikut kerja bakti membersihkan lingkungan rumah warga lainnya.
"117 ribu orang tak cuma urun-angan, tapi turun-tangan. Semua memilih bekerja untuk sesama. Pada semua kita kirimkan rasa salut, rasa hormat," kata Anies.
Anies juga memposting beberapa foto ketika dia tengah memegang karung untuk menampung sampah. Anies mengenakan topi secara terbalik. Dia pakai rompi BNPB. Pakai pita merah putih di lengan kiri bajunya. Tak lupa, Anies mengenakan sarung tangan warna oranye.
"Baju kotor, celana penuh bercak lumpur, bahkan tangan kaki tak lagi nampak kulitnya. Itulah para peserta kerja bakti pagi ini di 388 RW di Jakarta. Sejak pukul 6 pagi, sekitar lebih kurang 300 orang semua berkumpul per RW terdampak. Semua bekerja, bahu membahu," kata Anies.
Anies menambahkan cerita lagi. Relawan antusias, warga menyambut dengan tangan terbuka. Ibu-ibu dan pemilik warung-warung setempat memberikan minuman dan penganan kepada para relawan.
"Kerja dalam hangat, guyub dan solider. Kita semua bersih-bersih bersama, hingga terangkut sampah lebih dari 50 rit truk sampah dari lokasi ini. Ini bukan sekadar soal membersihkan sampah, tapi juga soal mengikateratkan perasaan kebersamaan antar warga di Ibukota, kata Anies.
Anies menilai kegiatan ini menunjukkan solidaritas antar warga Jakarta tinggi.
"Ribuan kini kenal kampung lain, komplek lain, dan juga kini kenal dengan warganya. Lokasi-lokasi yang mungkin tak pernah dikunjunginya, kini bagian dari kenangannya sebagai warga Jakarta. Inilah gotong-royong. Inilah Indonesia," kata dia. [akc]