Ridhmedia - Belum lama ini, beredar video yang memetakan pertarungan pilpres 2024. Para penentang Anies Baswedan pun mulai ketar-ketir. Mereka mulai melakukan kampanye untuk menghadang laju Anies menuju kursi RI 1.
Rudi S Kamri yang terlihat di video tersebut mengaku Anies dianggap terlalu kuat karena pendukungnya kompak. Mereka hanya mendukung satu orang dalam Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan.
Sementara di kubu penentangnya, tercerai-berai lantaran terlalu banyak tokoh didukung untuk maju di Pilpres 2024.
Nampak dalam video tersebut, aktivis perempuan Nong Darol Mahmada, Dosen UI Ade Armando, pegiat media sosial Eko Kuntadhi, Denny Siregar, Rudi S Kamri dan pengacara Muannas Alaidid. Mereka kompak mengenakan topi sinterklas saat menjadi pembicara dalam acara Kilas Balik 2019 yang diadakan CokroTV.
Disinyalir, beredarnya video para tokoh yang selalu berada di garda terdepan mengkritik Anies Baswedan tersebut sengaja dibocorkan untuk mencari donatur baru dari taipan.
“Video gerombolan Denny Siregar sengaja dibocorkan untuk mencari donatur baru dari taipan,” kata pengamat politik Achsin Ibnu Maksum Ahad (5/1/2020).
Menurut Achsin, donatur lama gerombolan Denny Siregar sudah menghentikan bantuan karena dinilai kontraproduktif dan menimbulkan keributan di Indonesia.
“Sekarang gerombolan Denny Siregar ingin memperlihatkan ke calon donatur bahwa mereka bisa menggalang opini publik melalui pendapat di media sosial,” ungkapnya.
Kata Achsin, Denny Siregar dkk. ini selalu membuat keributan di media sosial tetapi tidak terjun ke lapangan ketika ada bencana.
“Kerjanya gerombolan Denny Siregar membuat keributan atas nama Pancasila. Padahal sesungguhnya mereka membuat kacau negeri ini,” pungkasnya. [Rifa'i/indopolitika.com]