RIDHMEDIA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah memastikan hanggar pengkalan udara Raden Sadjad, Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) siap digunakan. Kemenkes memastikan hanggar yang menjadi tempat observasi sehat WNI ini siap menyediakan kebutuhan para WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China.
"Persiapan (hanggar) sudah on proses, soalnya orang bekerja banyak banget, sudah dibersihin, diyakinkan semua berfungsi, AC-nya berfungsi, lampu (sudah) di-cekin," ujar Sekretaris Sesditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, dr Achmad Yurianto saat dihubungi, Sabtu (2/2/2020) malam.
Pria yang akrab disapa Yuri menjelaskan di dalam hanggar ini tidak ada pemeriksaan ataupun penjagaan ketat untuk para WNI. Hanggar ini akan menjadi tempat observasi yang di dalamnya itu disediakan kebutuhan untuk istirahat para WNI.
"Kalau hanggar kan untuk tempat tidur saja, ya artinya kita melengkapi kebutuhan sehari-hari mereka. Ada tempat tidur, tempat makan, masaknya di mana? Ada dapur," jelasnya.
Meski begitu, dia mengatakan nantinya tetap ada tim dokter yang akan menjaga dan memberikan pelayanan para WNI. Tim dokter ini berjumlah 11 orang, mereka yang mengawal WNI dari mulai dievakuasi dari Wuhan hingga di observasi di Natuna.
Rumah Sakit milik TNI AU di Lanud Raden Sadjad juga siap jika ada salah satu WNI yang membutuhkan perawatan. 11 dokter ini juga akan mengawal para WNI.
Namun, dia memastikan RS TNI AU ini bukan untuk sengaja merawat mereka, tetapi jika ada salah satu WNI merasa perlu pergi ke rumah sakit dipersilakan ke RS TNI AU itu. Sebab, dia memastikan seluruh WNI yang tiba di Indonesia itu sehat.
"Di sebelah sana itu ada rumah sakit permanen, rumah sakitnya TNI Angkatan Udara, ya di rumah sakit itu nanti kalau ada yang sakit di situ," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan ada tahapan yang harus dilalui WNI yang berada di Provinsi Hubei, China, sebelum dievakuasi. Tahapan tersebut adalah screening dan clearing.
"Sudah dilakukan screening dan clearing di sana," kata Terawan di Terminal Keberangkatan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (1/2).
Tahapan itu diperlukan untuk memastikan WNI yang dievakuasi berstatus sehat. Para WNI yang dievakuasi itu dipastikan sehat.
Pemerintah Indonesia menetapkan Natuna sebagai tempat observasi 241 orang WNI dari Hubei, China, karena Natuna dinilai aman dan jauh dari permukiman. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga memastikan Natuna pilihan terbaik
Hadi menjelaskan Natuna memiliki pangkalan militer dengan fasilitas rumah sakit yang dikelola Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU). Natuna, menurut Hadi, juga memiliki landas pacu (runway) yang berdekatan dengan wilayah yang akan dijadikan kawasan isolasi alias observasi.(dtk)