"Dan diantara insan itu ada seseorang yang mengorbankan dirinya alasannya ialah mencari keridhaan Allah."
Para sahabat Rasulullah saw ialah orang-orang yang telah membela dan banyak berkorban demi agama Islam. Mereka juga sebaik-baiknya pejuang di jalan Allah Swt.
Hal itu terjadi alasannya ialah mereka mengakibatkan aliran agama Islam sebagai tuntunan dalah prilaku mereka dan sesuatu begitu terasa berada di dalam hati mereka. Sehingga hatinya menjadi tulus dan tulus serta berani membela agama Islam meskipun harus membayarnya dengan mahal.
Ketika Islam mengajak mereka untuk hijrah, mereka menyambut undangan itu dan meninggalkan Mekkah walau hati mereka penuh kerinduan kepada kota kelahirannya. Namun mereka lebih mengutamakan akidah dibanding kampung halaman kawasan mereka bermain semasa kanak-kanak, kawasan yang penuh dengan kenangan indah.
Begitu juga ketika Islam mengajak mereka untuk berjihad. Ternyata mereka ialah prajurit-prajurit perang yang tangguh yang tidak mengenal rasa takut menghadapi musuh Islam. Mereka berhijrah bersama Rasulullah alasannya ialah Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan mereka menunjukkan ketauladanan yang baik dalam pengorbanan dan keimanan yang sejati.
Ketika Shuaib pergi menyusul Rasulullah untuk berhijrah, beberapa orang Quraisy yang membuntutinya dan kemudian menghadangnya.
"Dulu kamu tiba pada kami dalam keadaan tidak mempunyai apa-apa, kemudian kamu hidup bersama kami dan mendapat harta yang banyak sehingga kamu menjadi orang yang ibarat ini.
Tahu-tahu ketika ini kamu ingin keluar dengan membawa semua hartamu." kata salah seorang pemuka Quraisy.
"Demi Allah, hal itu tak akan kulakukan," kata Shuhaib seraya turun dari kudanya.
Dikeluarkannya anak panah dari tempatnya.
"Wahai kaum Quraisy, kalian tahu bahwa saya termasuk orang yang andal memanah. Demi Allah, kalian tak akan menyentuhku, kecuali ingin terpanggang oleh anak panahku. Kemudian akan kutebas dengan pedangku yang selalu dalam genggamanku. Ayo lakukan apa yang kalian inginkan!" kata Shuaib lagi dengan bunyi lantang.
"Bagaimana jika kutinggalkan semua hartaku untuk kalian, bila hal ini yang menjadi persoalannya?" kata Shuhaib. Apakah kalian akan membiarkan saya pergi?
"Ya. Pergilah dengan meninggalkan hartamu disini," jawab mereka.
Maka Shuhaib meninggalkan semua hartanya untuk mereka dan ia segera meneruskan perjalanannya menuju Madinah tanpa diganggu oleh kaum Quraisy itu, walau sesungguhnya ia tidak takut menghadapi mereka.
"Telah beruntung perdaganganmu, hai Abu Yahya," kata Rasulullah, ketika Shuhaib berada dihadapan dia dan menceritakan perjalanannya.
Dan turunlah firman Allah, surat Al-Baqarah ayat 207 yang berbunyi :
"Dan diantara insan itu ada seseorang yang mengorbankan dirinya alasannya ialah mencari keridhaan Allah."