Kisah Nabi Idris As

Ridhmedia
10/05/13, 16:18 WIB





Menurut riwayat Imam Bukhari, Nabi Idris as yaitu kakeknya bapak Nabi Nuh as. Beliaulah yang mula-mula arif dalam tulis menulis dengan kalam, membaca dan kepada ia oleh Allah diturunkan 30 shahifah (lembaran kitab) yang berisi petunjuk dari Allah untuk disampaikan kepada umatnya keturunan Qobil yang durhaka kepada Allah.
Nabi Idris as juga seorang nabi yang banyak mendapatkan majemuk ilmu pengetahuan, ibarat yang ada dipelajari orang zaman sekarang, bahkan nabi Idris lebih arif dari itu dan Allah yang mengajarkan kepandaian itu kepada beliau. Beliau juga orang yang pertama kali arif merancak kuda, ilmu bintang, berhitung, memerangi orang yang durhaka kepada petunjuk Allah. Maka itu kepandaian insan wacana berhitung, ilmu bintang, ilmu perang, dan sebagainya, bukanlah berasal dari orang-orang barat, tetapi dari orang Islam.


Nama Idris berasal dari kata "Darasa" yang artinya belajar. Memang nabi Idris banyak mempelajari kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada nabi Adam dan nabi Syits. Beliau juga orang yang mula-mula arif memotong kain dan menjahitnya untuk dijadikan pakaian yang sebelumnya insan pada masa itu masih memakai kulit binatang sebagai pakaian. Walaupun nabi Idris as disibukkan oleh kepentingan sehari-hari, tetapi tidak pernah lupa untuk beribadah kepada Allah. Beliau juga diberikan sebuah anugerah berupa kekuatan yang hebat dan watak gagah berani, maka kepadanya diberikan gelar "Asadul Usud" yang artinya singa diatas segala singa.


Derajat yang tinggi diberikan Allah kepada nabi Idris sebagai seorang yang sabar dan bertakwa kepada Allah Swt.
Pada zaman nabi Idris as, akal pekerti insan sangat rendah, kesenang melaksanakan perbuatan yang tidak senonoh, zalim. Kehidupan insan ketika itu selalu bingung tidak hening dan selalu bermusuhan serta berbuat kerusakan. Karena itulah Allah mengutus nabi Idris sebagai nabi dan rasul, supaya menunjukkan bimbingan dengan sebaik-baiknya dengan jalan wahyu yang diberikan kepadanya oleh Allah swt. Menurut sebagian ulama jago tafsir mengatakan, bahwa ketika terbuka bagi Idris untuk berkenalan dengan para malaikat, tiba-tiba memiliki impian untuk melihat alam gaib, yaitu naik kelangit, maka dikabulkan oleh Allah.

Bersambung....



Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+