Abdullah Bin Umar Radhiyallahu Anhu (Wafat 72 H)

Ridhmedia
26/06/16, 16:46 WIB


Periwayatan paling banyak berikutnya sehabis Abu Hurairah ialah Abdullah bin Umar. Ia meriwayatkan 2.630 hadits.

Abdullah ialah putra khalifah ke dua Umar bin al-Khaththab saudarah kandung Sayiyidah Hafshah Ummul Mukminin. Ia salah seorang diantara orang-orang yang berjulukan Abdullah (Al-Abadillah al-Arba’ah) yang populer sebagai pemberi fatwa. Tiga orang lain ialah Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Amr bin al-Ash dan Abdullah bin az-Zubair.

Ibnu Umar dilahirkan tidak usang setelah Nabi diutus Umurnya 10 tahun ketika ikut masuk bersama ayahnya. Kemudian mendahului ayahnya ia hijrah ke Madinah. Pada ketika perang Uhud ia masih terlalu kecil untuk ikut perang. Dan tidak mengizinkannya.

Tetapi setelah tamat perang Uhud ia banyak mengikuti peperangan, menyerupai perang Qadisiyah, Yarmuk, Penaklukan Afrika, Mesir dan Persia, serta penyerbuan basrah dan Madain.

Az-Zuhri tidak pernah meninggalkan pendapat Ibnu Umar untuk beralih kepada pendapat orang lain. Imam Malik dan az-Zuhri berkata:” Sungguh, tak ada satupun dari urusan Rasulullah dan para sahabatnya yang tersembunyi bagi Ibnu Umar”.

Ia meriwayatkan hadits dari Abu Bakar, Umar, Utsman, Sayyidah Aisyah, saudari kandungnya Hafshah dan Abdullah bin Mas’ud. Yang meriwayatkan dari Ibnu Umar banyak sekali, diantaranya Sa’id bin al-Musayyab, al Hasan al Basri, Ibnu Syihab az-Zuhri, Ibnu Sirin, Nafi’, Mujahid, Thawus dan Ikrimah.

Ia wafat pada tahun 73 H. ada yang menyampaikan bahwa Al-Hajjaj menyusupkan seorang kerumahnya yang kemudian membunuhnya. Dikatakan mula mula diracun kemudian di tombak dan di rejam. Pendapat lain menyampaikan bahwa ibnu Umar meninggal secara wajar.


Sanad paling shahih yang bersumber dari ibnu Umar ialah yang disebut Silsilah adz- Dzahab (silsilah emas), yaitu Malik, dari Nafi’, dari Abdullah bin Umar. Sedang yang paling Dlaif : Muhammad bin Abdullah bin al-Qasim dari bapaknya, dari kakeknya, dari ibnu Umar.
Disalin dari Biografi Ibnu Umar dalam Al-Ishabah no.4825 dan Tahdzib al-Asma’ 1/278, Thabaqat Ibn Sa’ad 4/105

Komentar

Tampilkan

Terkini