Anis Matta Bicara Habibie

Ridhmedia
14/09/19, 05:16 WIB

Habibie

Sebagai bangsa kita mengenang Pak Habibie dalam banyak sisi dari legacy (warisan/peninggalan karya) dia selama masa pengabdiannya.. Beliau yakni Bapak Teknologi.. Beliau juga yakni Bapak Demokrasi..

Di tangan beliaulah semua industri strategis berkembang dan di kurun dia pula sbg presiden ketiga, kita mengalami transisi menuju demokrasi thn 1998.. dan di momen itu pula saya dan kawan2 masuk dlm kancah politik..

Tapi semenjak berkenalan, akrab dan selalu diskusi yg panjang dgn beliau.. Saya lbh suka melihat sisi langsung dia sbg insan biasa yg tlh “memeras” semua kemampuannya hingga batas terujung utk diberikan kpd bangsanya.. Itulah hakikat kepahlawanan..

Di luar dari kejeniusan sebagai karunia terbesar Allah, dia mempunyai “determinasi” kepribadian.. Ini yg memungkinkan semua mimpi besarnya jadi nyata..

Tapi anak muda jenius yg punya determinasi itu juga mempunyai “lucky moment” yg lain.. yaitu Pak Harto yg memberi ruang besar kpd dia dlm platform pembangunan Orde Baru..

Semua anasir yg memungkinkan sebuah legacy besar lahir memang bertemu.. usia muda.. jenius.. determinasi.. kesempatan besar yg diberikan oleh negara.. waktu kerja yg panjang di bawah perlindungan Orde Baru..

Ketika dia hadir dlm momentum Reformasi, di situ kita menyaksikan sisi kepribadian dia yg lain.. mindset demokrasi.. pendekatan sistemik.. dan kebesaran jiwa..

Patahan sejarah bangsa kita dlm momentum Reformasi 98 dipicu oleh krisis ekonomi yg dahsyat dan faktor psiko politik domestik lain.. direkayasa secara global sbg bab dari revolusi demokrasi global sehabis runtuhnya Uni Soviet di awal dekade 90-an..

Krisis ekonomi dan transisi demokrasi hrs dikelola scr bersamaan.. Di situlah mindset demokrasi dan pendekatan sistemik dia hadir sebagai jawaban.. Krisis ekonomi relatif selesai dan transisi demokrasi bisa berjalan dgn baik dlm masa kepemimpinan yg sangat singkat..

Tapi monumen kemanusiaan paling mengharu biru dari dia yakni ketika dia tetapkan tdk maju sbg capres stlh penolakan pertanggungjawaban dia (di MPR)..

Itu kebesaran jiwa yg menjadi “jejak moral politik” sbg demokrat sejati yg kita warisi dari beliau..

Kehadiran dia dlm momentum Reformasi 98 yakni berkah bagi bangsa kita.. Dan keputusan dia meninggalkan panggung pada 1999 juga yakni berkah yg memuluskan jalannya transisi..

Beliau meninggalkan panggung politik pd 1999 dan wafat thn ini, 2019.. ada wkt 20 thn dia menyaksikan bangsanya bergulat dlm kurun demokrasi yg dia wariskan..

Persolan manusiawi para jagoan dlm sejarah selalu ada di dua momen itu.. menemukan momentum legacy dan menata jiwa di ajal sehabis momentum legacy berlalu..

Bagian pertama dari momentum itu selalu penuh pergulatan dan kegaduhan.. tapi bab keduanya selalu diisi kesunyian yg panjang, alasannya yakni kehidupan kolektif bangsa berjalan ke arah yg lain.. sementara sbg pribdi kita berjalan menuju kematian..

Dalam momen inovasi momentum legacy itu kita bertemu dgn org banyak, tapi dlm momentum sehabis legacy itu kita berdialog dgn Allah dlm kesunyian.. Tak ada lagi hiruk pikuk orang banyak, kritik dan sanjungan tdk akan mengubah fakta apapun dari kerja yg telah kita lakukan..

Adalah tanda kasih sayang Allah kpd hamba2Nya bhw mrk selalu diberi wkt di kematian utk menyadari ketidakberdayaan dan kekerdilannya.. kesadaran itu yg akan membawanya mendekat kpd Allah swt..

Dalam perspektif itulah saya memahami sisi kemanusiaan Pak Habibie.. Bagaimana melewati 20 terakhir hidup beliau.. bergelut dgn jenak2 setalah legacy.. lantaran di wkt itulah saya lbh banyak bertemu dan berdiskusi dgn beliau..

Dalam perspektif itu juga saya memahami pergulatan batin Pak Harto selama 10 thn semenjak dia mundur sbg presiden thn 1998 hingga wafat thn 2008..

Kesunyian yakni takdir para jagoan dan hanya “agama” yg memungkinkan kita menikmati jalan sunyi itu.. lantaran hanya agama yg punya otoritas menjelaskan hakikat hidup sehabis mati.. hari akhirat..

Dalam kesunyian itu hanya ada kita sebagai langsung dgn Allah.. tak ada org lain.. tak ada yg bisa ditutup.. tak ada dusta.. dan hanya ada pertanggungjawaban pribadi.. bila bukan lantaran rahmat-Nya, sunyi itu akan jadi siksa batin yg maha pedih..

Ya Allah, turunkan ampunan dan rahmat-Mu utk Pak Habibie.. pemimpin dan org bau tanah yg sangat saya cintai.. terangi kuburnya dgn cahaya-Mu.. mudahkan hisabnya.. lapangkan jalannya menuju surga-Mu..

Kobarkan semangat Indonesia!!

(Twitter @anismatta 13-09-2019)
Komentar

Tampilkan

Terkini