Meluruskan Hoax Pernyataan Habibie Di Cairo

Ridhmedia
14/09/19, 13:00 WIB

[]  Ustadz Dr. Zulfi Akmal, alumni Al-Azhar Cairo, meluruskan hoax pernyataan Habibie yang ramai beredar menyerupai gambar di atas.

Hoax ini sudah usang beredar, dan kemarin kembali ramai viral ketika wafatnya BJ Habibie.

Berikut klarifikasi Ustadz Dr. Zulfi Akmal yang hadir di program Habibie di Cairo. Kami sertakan Video ceramah umum BJ Habibie di Cairo (video di bab bawah artikel ini).

***

Banyak yang menuliskan dan men-share cuplikan pidato Bapak BJ Habibie, mantan Presiden Indonesia ke-3, yang dia sampaikan ketika menawarkan orasi di Cairo-Mesir. Kalimatnya menyerupai ini:

“Saya diberi kenikmatan oleh Allah ilmu dan teknologi sehingga aku bisa menciptakan pesawat terbang, tapi kini aku tahu bahwa ilmu agama lebih bermanfaat untuk umat Islam, bila aku disuruh milih antara keduanya maka aku akan menentukan ilmu agama”.

Alhamdulillah, ketika Bapak Habibie memberikan pidatonya itu di Al Azhar Conference Center aku ikut hadir. Cuma seingat aku dia tidak menyampaikan menyerupai itu. Yang selalu aku ingat dan terngiang dari ungkapan dia bunyinya menyerupai ini:

“Andaikan Allah memberi aku pilihan antara kecerdasan intelektual dan spiritual, aku akan menentukan kecerdasan spiritual. Tapi bila Allah berkenan menawarkan keduanya, aku minta kedua-duanya. Dan Alhamdulillah, Allah mengaruniakan keduanya kepada saya”.

Seingat saya, beginilah kurang lebih kalimat yang disampaikan oleh Bapak BJ Habibie waktu itu, bukan menyerupai yang banyak tersebar.

Karena berdasarkan saya, kalimat di atas itu (yang banyak beredar menyerupai gbr di atas -red) banyak disukai orang alasannya seakan-akan sangat berpihak kepada agama. Padahal Islam tidak pernah membedakan antara ilmu. Yang penting bermanfaat untuk agama, kemanusiaan, dan bisa menjadi mediator pendekatan diri kepada Allah.

Setiap kita berusaha berdasarkan kemampuan dan bidangnya masing-masing. Kurang sempurna kiranya bila ilmu dan karya yang sudah sehebat itu dia lahirkan dibandingkan dengan ilmu-ilmu lain. Apapun ilmunya bila dipakai untuk mengabdi kepada agama posisinya tetap sama di sisi Allah.

Tidak semua shahabat Rasulullah menjadi ulama menyerupai Abdullah bin Umar dan Abdullah bin Abbas. Ada yang jadi pengusaha, petani, tukang, pengembala, dll. Tapi tidak ada di antara mereka yang merasa lebih unggul dan memandang yang lain lebih unggul. Masing-masing ada keunggulan dan kelebihan pada bidangnya, yang kesemuanya bermanfaat bagi Islam.

Selain itu, aku mencicipi ada usul halus dari kalimat itu untuk meninggalkan ilmu alam, agar menuju ilmu syari'at. Dan ini terperinci tidak benar. Islam ini bisa berjaya bila ditopang dengan segala potensi dan ilmu. Mustahil akan berjaya hanya dengan ilmu agama. Atau aku yang salah paham?

Yang tidak kalah penting dari itu semua, sebarkanlah ucapan orang lain sesuai dengan yang ia katakan, jangan dilebihkan dan dikurangi. Apalagi diselewengkan.

Wallahu a’lam.

Silahkan lihat videonya (di bawah).

(Zulfi Akamal)

***

[Video - Ceramah Umum BJ Habibie di Cairo]

Dari video di bawah ini, Habibie menyampaikan wacana pentingnya keseimbangan antara IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) dan IMTAQ (Iman dan Taqwa). IPTEK tanpa IMTAQ maka tidak baik.

"IPTEK-nya itu harus diimbangi dengan IMTAQ. Kalau hanya IPTEK tok (tanpa IMTAQ), maka....(Habibie memberi arahan degan tangannya yang menandakan hal itu tidak baik)," kata Habibie.

Habibie kemudian melanjutkan perkataannya: "Saya sering mengatakan.. bila Allah panggil aku (dialog) dan menyuruh aku menentukan IMTAQ atau IPTEK, hanya boleh pilih satu bukan dua-duanya, maka aku sekejap akan menentukan IMTAQ. Tapi Allah, bila Kamu perkenankan saya.. kasih aku kedua-duanya, dalam keadaan seimbang. Dan aku beruntung Allah menawarkan kedua-duanya (IPTEK & IMTAQ)," kata Habibie.

Simak videonya:

[Cuplikan]
[FULL]

Perlu diulang sepertinya...
Dikirim oleh Zulfi Akmal pada Jumat, 13 September 2019
Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+