Sudah Dikalahkan Masih Disalahkan Terus

Ridhmedia
13/09/19, 13:02 WIB

SUDAH "DIKALAHKAN" MASIH DISALAHKAN TERUS

Oleh: Naniek S Deyang

Bermain medsos kini itu harus banyak-banyak minum obat maag, supaya asam lambung gak bergolak terus, alasannya ialah gemes lihat banyak sekali goresan pena yang wara-wiri di TL.

Saya memang gres mulai lagi aktif di medsos satu bulan ini, tapi yg saya tangkap obyek bullyan ada 3: satu Pak Jokowi, kedua Pak Prabowo, dan  ketiga Pak Anies khususnya dari kelompok partai nol koma.

Pak Jokowi sy gak urusan alasannya ialah sy bukan orang pemerintahan, kecuali memang ada yg benar dan  perlu didukung berkait kebijakannya.

Kalau Pak Prabowo, sy sebagai sobat dan sudah saya anggap juga menyerupai orangtua sendiri, kok rasanya lama-lama gak adil banget ya terhadap apa yg dia terima sekarang.

Sudah dipaksa "kalah", dikhianati dari luar dan dalam, serta dari banyak sekali penjuru angin, ditelikung, dan kini dibully pendukungnya. kok menyerupai drama ketragisan hidup yg tiada berakhir...

Saya orang yg paling gak dapat membisu sebetulnya (maunya buka-bukaan), tapi ini jaman "susah bicara". Kalau sy ngomong akan banyak bahkan buanyak bangett yg kesenggol. Sekarang ini medsos lagi dipelototi banyak sekali pihak, salah dikit gebuk, dilaporkan dan diproses dengan cepat.

Kalau ada akun yg ngomong keras-keras tapi kondusif saja terutama di twitter yaitu alasannya ialah akun bodong, akun intel, akun yg memang dipakai seolah membela tapi sebetulnya dipakai menghasut. Akun siluman (ruwetlah mengurainya). Meski 1-2 memang riil pejuang, tapi banyak juga pejuang yg gak paham ditunggapi kepentingan.

Saya masih tahan hati hingga terakhir kemarin waktu ada gambar Jenderal KZ di sidang orang2 pada nyindir2 dan nyerang Pak PS (lagi-lagi sy gak dapat menjawab apa yg terjadi sebetulnya alasannya ialah menyangkut banyak hal dan pihak).

Tapi hingga urusan melayat Pak Habibie pun semua teriak "Mana Prabowo? ...Mana Prabowo ?" ..Prabowo Kok Gak Nampak di Rumah Pak Habibie?"

Sitttttt .... nelan obat maag dulu nih semoga gak asam lambung naik buat nulis status ini. Hoeeee Prabowo Subianto Djojohadikusumo tiba melayat ke rumah Alm Pak Habibie hanya sesaat sehabis Almarhum dibawa pulang ke rumah dan diterima anak pak Habibie, Mas Ilham Habibie.
Di Republik ini bahkan tidak ada tokoh sedekat Pak PS dengan almarhum. Bahkan pernah dalam suatu kesempatan Alm Pak Habibie mengatakan, Prabowolah anak pertamanya.

Dan satu hal atau sedikit saja sy ungkap, Pak Prabowo diusir dari Cendana alasannya ialah dinggap bersekongkol dengan Alm Pak Habibie utk menjatuhkan Pak Harto.

Namun memang dalam perjalanannya korelasi yg baik itu lagi dan lagi dihancurkan insan durjana. Hingga semua  terbalik, mohon maaf lagi saya gak mau dongeng soal orang yg sudah wafat...
Saya cuman mau bilang Pak Prabowo itu seberapa dalam dilukai atau dikhianati akan selalu MIKUL DHUWUR MEMDEM JERO. Selalu homat dan mengasihi tokoh panutan.

Dan meski dua kali Nyapres Pak PS tdk didukung dia atau mungkin dia independen, namun saya tau persis menjelang Pilpres kemarin, Pak PS memanggil Mas Ilham di Hambalang bersama Pak Sudirman Said, dan meminta bila Pak PS jadi Presiden Mas Ilham jadi Menristeknya.

Makara korelasi Pak PS dengan Alm Pak Habibie ialah korelasi yg mendalam, mustahil Pak Prabowo tidak melayat. Bakan Pak PS melayat duluan sebelum tokoh lain datang.


Sekedar diketahui, Pak PS itu paling nomer satu tiba bila ada tokoh yg meninggal dunia, kecuali Ibu Ani Yudhoyono alasannya ialah posisi Pak PS di Eropa dikala Ibu Ani wafat,dan ada agenda meeting bisnis yg gak dapat dikala itu ditinggalkan, namun begitu mendarat di Jakarta, Pak Prabowo eksklusif ke rumah Pak SBY utk melayat.

Sekedar bagi dongeng dari  apa yg saya lihat. Pada debat terakhir Capres lalu, Pak PS yg sudah kelelahan akut sehabis energinya terkuras habis utk debat, dan masih harus melayani Timses ngobrol usai debat, kemudian melayani wartawan, pada posisi waktu pukul 00.30 dini hari Pak PS  minta diantar sopir dan ajudannya melayat ke rumah Ibu Alm Jenderal M Panggabean di Menteng.

Itulah Pak Prabowo, baginya melayat bukan seremonial yg harus banyak orang  tau atau utk disorot kamera, tapi melayat ya memang harus secepatnya, tanpa menunda waktu.

(12/9/2019)

SUDAH "DIKALAHKAN" MASIH DISALAHKAN TERUS Bermain medsos kini itu harus banyak -banyak minum obat maag, spy asam...
Dikirim oleh Naniek S Deyang pada Kamis, 12 September 2019
Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+