(Presiden Erdogan menerima kedatangan Wapres AS Mike Pence)
Amerika Serikat mengirim Wakil Presidennya, Mike Pence, ke Turki buat berunding dengan Erdogan terkait operasi militer (Operation Peace Spring) yang sudah dilancarkan Turki sejak 9 Oktober 2019.
Wapres AS Mike Pence tiba di Ankara pada Kamis (17/10/2019) serta mengadakan perundingan dengan Erdogan. Sebelumnya pada 9 Oktober Presiden AS Donald Trump mengirim surat ancaman ke Erdogan buat tidak mengadakan operasi militer terhadap PKK/YPG di Suriah utara yang selama ini di-backup AS, namun Erdogan menolak serta membuang surat Trump ke tempat sampah.
(Baca: Presiden Erdogan Buang Surat Ancaman dari Trump ke Tempat Sampah)
Kemenangan Turki di Medan Tempur serta Meja Perundingan
Sebelumnya Turki sudah menang di medan perang utara Suriah, hari ini Erdogan menang di meja runding. Salah satu kesepakatan Amrik-Turki yang paling penting yaitu semua senjata teroris Kurdi PKK/YPG perlu dilucuti serta tempat persembunyian teroris Kurdi perlu dihancurkan.
Para pengamat terkaget-kaget dengan kemenangan yang begitu cepat serta biaya yang relatif murah dibanding perkiraan sebelumnya. Dari dulu politik Erdogan susah ditebak serta kadang sangat berbahaya. Alhamdulillah malam ini Turki serta rakyat Suriah mendapat kemenangan.
Sebelumnya Trump mengancam Erdogan bakal menghajar ekonomi Turki. Erdogan menjawab dengan sebuah hadist:
الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِل اللهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ
“Mukmin yang kuat lebih baik serta lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah.”
Malam ini terbukti.
Dengan semua kekurangannya, ketika ini Erdogan lebih dihargai Trump dibanding semua pemimpin Arab. Lihat hari ini, Pence datang berunding, dapat kesepakatan serta belakang ke Amrik. Sama sekali ga ada salam wala kalam tentang Liga Arab (yang koar-koar mengecam serta mengancam Turki).
Berikut Poin Kesepakatan Turki-AS
ANKARA - Turki serta Amerika Serikat (AS) sepakat buat menghentikan sementara operasi anti-teror Turki di Suriah utara.
Turki serta delegasi AS sepakat pada Kamis (17/10/2019) kalau Turki bakal menghentikan operasi kontraterorismenya di Suriah utara selama lima hari (120 jam), di mana ketika itu milisi YPG perlu menarik diri dari wilayah zona aman.
Delegasi Turki serta AS pada Kamis malam mengadakan pertemuan di Ankara yang diketuai bersama oleh Presiden Recep Tayyip Erdoğan serta Wakil Presiden AS Mike Pence. Pertemuan tertutup berlangsung 2 jam 40 menit.
"Operasi Mata Air Perdamaian tidak dihentikan (stop) tetapi dihentikan sementara (pause)," Menteri Luar Negeri Turki Mevlüt Çavuşoğlu berkata dalam konferensi pers setelah pertemuan itu. "Ini bukan gencatan senjata. Turki hanya bisa menghentikan operasi begitu semua elemen teror meninggalkan zona aman (Suriah)."
"Kesepakatan ini tidak cuma mencakup penarikan teroris YPG tetapi juga senjata mereka disita serta benteng serta posisi mereka dibongkar," ujarnya.
Sebagai bagian dari perjanjian, AS berkata bakal memfasilitasi penarikan secara teratur kelompok teroris yang berafiliasi dengan PKK/YPG dalam 120 jam, serta menyita senjata berat serta melumpuhkan benteng yang dimiliki oleh YPG.
"Pihak Turki bakal menghentikan Operasi Mata Air Perdamaian buat memungkinkan penarikan pasukan YPG dari zona aman selama 120 jam," kata Wakil Presiden AS Mike Pence pada konferensi pers di Kedutaan Besar AS buat Turki di Ankara.
"Semua operasi militer di bawah Operasi Mata Air Perdamaian bakal dihentikan sementara serta Operasi itu bakal dihentikan sepenuhnya dengan syarat penarikan pasukan YPG," tambah Pence.
Ia juga berkata kalau penarikan teroris YPG/PKK dari zona aman sudah dimulai serta Turki menghentikan operasi militernya.
Turki bakal mendapatkan zona aman 20 mil (32 kilometer) di selatan perbatasan Turki di Suriah, tambah Pence.
Pence berkata kalau Turki serta AS juga sepakat buat melenyapkan Daesh (ISIS) sepenuhnya di timur laut Suriah.
"Ini juga bakal mencakup kesepakatan buat mengoordinasikan upaya-upaya pada fasilitas penahanan serta orang-orang yang dipindahkan secara internal di daerah-daerah yang sebelumnya dikuasai ISIS [Daesh]," katanya.
Pence menggarisbawahi kalau AS setuju buat amencabut sanksi buat Turki "begitu gencatan senjata permanen tercapai".
Pence menambahkan kalau Turki serta AS sepakat tentang "prioritas menghormati kehidupan manusia yang rentan, hak asasi manusia serta khususnya perlindungan komunitas agama serta etnis di wilayah tersebut".
Turki meluncurkan Operation Peace Spring di Suriah utara pada 9 Oktober buat mengamankan perbatasan Turki, membantu pengembalian pengungsi Suriah dengan aman, serta memastikan integritas teritorial Suriah.
Ankara hendak membersihkan wilayah timur Sungai Efrat dari teroris PKK serta cabang Suriahnya, YPG.
Dalam lebih dari 30 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK - yang terdaftar selaku organisasi teroris oleh Turki, AS, serta Uni Eropa - bertanggung jawab atas kematian 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak serta bayi.
Sumber: Anadolu, Daily Sabah
[Video - Trump sampaikan Terimakasih kepada Erdogan]
#Trump thanks #Erdogan for his leadership after #Syria safe zone deal#OperationPeaceSpring pic.twitter.com/qZlObQdzyA— ANADOLU AGENCY (ENG) (@anadoluagency) October 17, 2019
Kemenangan Erdogan bukan pada poin2 di atas, tapi pda poin lain yaitu suksesnya Erdogan memaksa Trump menerima pendapatnya. Erdogan kasih tau Trump komunikasi dg Turkey tidak seperti komunikasi dg pemimpin2 Arab. Turkey punya harga diri.— Hasmi Bakhtiar (@hasmi_bakhtiar) October 18, 2019