Menhan Prabowo Subianto

Ridhmedia
22/10/19, 09:12 WIB

Jokowi serta Pak Prabowo adopsi philosophyMahatma Gandhi: "Whenever you are confronted with an opponent. Conquer him with love".

Syahdan, ada Poros III Free-riders serta provokator yang tidak suka. Mereka caci maki Prabowo serta hina-hina Jokowi. Massa dungu mengekor di balik Rocky Gerung serta PKS. Nyaring dengan segala macam bully.

Kesalahan berawal dari paradigma fundamental soal pilpres. Alih-alih selaku "kompetisi", bagi mereka, pilpres ialah sebuah perang beneran. Perjuangan. Bunuh-bunuhan. Pijakannya; politics-of-hatred.

Para provokator itu; They set people against each other in a zero-sum game.

Semasa kampanye, mereka pura-pura "bela Prabowo", defined by common enemies i.g. Mr Jokowi.

Prabowo's camp serta haters beda pandangan pasca pilpres. Oposisi or masuk pemerintahan. Kontras. Oposisi berdasarkan permanent hatred.

Perspektif orang baik melihat dunia selaku "peace, trade, and progress for everyone". Artinya; "a world without the distinction of friend and enemy and hence a world without politics".

Bagi Penumpang Gelap; semua ini hanyalah "about struggle, destruction, victory, and rule".

Mereka produksi friend-enemy grouping. Just like Karl Marx serta Carl Schmitt. Lagu mereka menandakan diri selaku "high priest of a death cult".

Di Era hyper-politicized, para provokator itu memberi landasan kepada massa dungu, discovering new excuses to hate on others.

Mereka rilis blood-sport of demonizing people based on SARA, Anti Cina, Anti Kafir serta halusinasi lainnya.

Provokator dari Ex Kubu Jokowi menuding Pak Prabowo dengan serangan kosong. Inas Nasrullah dari Hanura mempertanyakan motif Pak Prabowo. Penuh curiga. Padahal cuma karna takut tersingkir Poros Mega-Pro Jokowi.

tidak cuma penjelasan di atas, satu-satunya alasan yang sebenarnya ialah Pak Prabowo ialah patriot. Gerindra ialah partai para patriot berkumpul. Ia hanya hendak mengabdi kepada negara. Tak cari kedudukan serta popularitas.

Pak Prabowo punya hubungan baik dengan Ibu Mega, Jokowi, Hendropriyono, Wiranto, Budi Gunawan, serta sebagainya.

Pak Prabowo itu tidak punya musuh. Kualitas terpuji. Franklin D. Roosevelt menyatakan, "I ask you to judge me by the enemies I have made."

Tapi alas, percuma menjelaskan ini kepada Penumpang Gelap, Haters serta Massa Dungu. Seperti kata Elbert Hubbard, "Never explain―your friends do not need it and your enemies will not believe you anyway".

Penulis: Zeng Wei Jian
Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+