Orasi Memukau Menhan Prabowo

Ridhmedia
29/10/19, 03:57 WIB

Oleh: Teuku Raja Muda Dharma Bentara

Tadi saya ke kampus Unhan buat menghadiri pengarahan Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahanan yang baru dilantik lima hari lalu.

Rombongannya datang jam 10 pagi serta setelah mengikuti kegiatan seremonial kemudian memberikan pengarahan dalam bentuk orasi di depan seluruh mahasiswa serta civitas akademika selama lebih satu jam tanpa minum.

Sebagai seorang prajurit yang diberhentikan dari dinas militer, selaku mantan prajurit yang sudah meninggalkan karir selama 20 tahun, selaku Menhan dengan usia pelantikan paling tua, selaku Menhan yang baru dilantik menjadi menteri lima hari lalu, bisa saya katakan orasinya tadi amat memukau.

Dia mampu menjabarkan landasan filosofis serta sejarah sebuah pertahanan negara. Mampu menjabarkan secara taktis serta strategis mengenai capaian-capaian yang perlu dilakukan agar sebuah negara menjadi kuat. Dan juga tahu detail bagaimana perbandingan kemampuan tempur banyak negara plus dengan daya jangkau serta jenis-jenis senjata serta alutsista negara-negara tersebut.

Tadi ia juga bercerita mengenai usahanya tiga dekade lalu dikala mengirimkan prajurit-prajurit terbaik TNI buat sekolah ke kampus-kampus terbaik di Eropa serta Amerika.

Pasca selesai orasi kemudian dilanjutkan dengan foto bersama serta makan siang. Menariknya setelah makan siang ia melihat lihat display produk serta kajian Unhan.

Sambil mendengar penjelasan dari akademisi Unhan, ia berbicara dengan Wakilnya yaitu Wahyu Trenggono yang tiga hari lalu baru dilantik. Dari jarak dua meter saya mendengar mereka berbincang tentang hitung-hitungan sederhana harga teknologi yang dijelaskan sekiranya dilakukan pengadaan.

"Coba kali ini berapa harganya, serta kalikan juga dengan berapa batalion yang ada," ucapnya.

Karena orasinya tadi amat bagus, saya kemudian berusaha fokus mendengarnya.

Berikut sebagian kecil pernyataan yang sempat saya catat dari orasi Menhan di Unhan tadi siang (28/10/2019):

1. Perang itu tidak ada second chance. Tak ada silver medal. Yang ada hanyalah gold medal atau mati.

2. Muammaf Khadafi melawan, digulingkan. Saddam Hussein melawan, digulingkan. Pak Harto melawan, kamu tahu bagaimana nasibnya, dijatuhkan juga.

3. Perang yaitu kegiatan manusia yang selalu ada selama ada peradaban manusia.

4. Di Singapura; Defense is not a cost. Defense is an investment.

5. Pertahanan tidak ada ronde kedua. Once you lose you lose.

6. Di Timtim kita menang militer, tapi kalah strategi serta politik.

7. Jangan berpikir berdasarkan kebijakan berbasis harapan. Hope is not a strategy. Hope Is not a policy. Hope taruh di hatimu.

8. “God is on the side of the big batallion”.

___
*Sumber: Fb penulis
** Foto: Twitter @Kemhan_RI



Komentar

Tampilkan

Terkini