Paloh Sambangi Pks, Pengamat: Nasdem Tidak Nyaman Di Internal Koalisi Jokowi

Ridhmedia
31/10/19, 07:16 WIB

RIDHMEDIA - Kunjungan politik Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh ke DPP PKS pada Rabu (30/10) dinilai selaku upaya komunikasi politik lintas koalisi. Dengan kata lain, Nasdem yang notabene partai pendukung pemerintah mulai merasa tidak nyaman berada di dalam Koalisi.

"Ketika di internal koalisi Jokowi Sudah tidak nyaman lagi, maka berkomunikasi dengan partai oposisi seperti PKS yakni cara yang tepat. Berteman dengan partai di luar pemerintah," kata Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin kepada Kantor berita Politik RMOL sesaat lalu, Kamis (31/10).

Menurut Ujang, Nasdem yang kecewa terhadap putusan Presiden Jokowi yang memberikan posisi Jaksa Agung kepada PDIP, dinilai wajar jika menghimpun kekuatan di luar koalisi.

Jadi, jika Nasdem menjalin komunikasi dengan PKS, wajar. Karena Nasdem tengah mencari kawan. Baik kawan di internal koalisi Jokowi. Maupun kawan di oposisi. Bagi Nasdem, politik itu sifatnya cair. Bukan ada kawan serta lawan abadi. Yang ada yakni kepentingan," kata Ujang.

Lebih lanjut, Direktur Indonesia Political Review ini menyebut peta koalisi pemerintahan Jokowi-Maruf bakal sangat bisa menjadi buat berubah. Sebab, Jokowi menggunakan hak prerogatifnya buat mengakomodir kepentingan semata.

"Koalisi yang dibangun Jokowi bukan koalisi ideologis. Yang dibangun koalisi kompromis, pragmatis, serta kepentingan. Tentu koalisinya bakal gampang pecah. Termasuk bisa pecah di tengah jalan," tutur Ujang.

Koalisi berbasis kepentingan bakal gampang pecah. kalau kepentingannya tidak diakomodir atau jika kepentingannya Sudah beda," tegasnya.(rmol)
Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+