Rangkul Habib Rizieq, Cara Nu Menakuti-Nakuti Presiden Jokowi Buat Dapatkan Jatah Menteri

Ridhmedia
31/10/19, 07:18 WIB

RIDHMEDIA - Pernyataan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj yang meminta menghormati Habib Rizieq merupakan upaya menakut-nakuti pemerintahan Jokowi agar NU mendapat jatah menteri.

Demikian dikatakan pengamat politik Sahirul Alem dalam pernyataan kepada suaranasional, Kamis (31/10/2019). “Selama ini Kiai Said kritis bahkan nyinyir ke Habib Rizieq, tiba-tiba berubah, tentunya dibaca secara politik ada kepentingan politik,” ungkapnya.

Kata Alem, Kiai Said merangkul Habib Rizieq agar pemerintah Jokowi berfikir ulang terhadap NU yang tidak mendapatkan jatah menag. “Di mata pemerintah, FPI kelompok kritis yang bisa memobilisasi masa secara sukarela. Ini yang paling ditakuti pemerintah Jokowi,” ungkapnya.

Alem mengatakan, pemerintah bakal berfikir ulang Kalau NU serta FPI bersatu. “Pemerintah Jokowi lebih suka merangkul NU daripada FPI,” papar Alem.

Kata Alem, NU sangat kecewa terhadap Presiden Jokowi yang tidak memilih kader NU menjadi menteri agama.

“Padahal selama ini, NU paling berjasa memenangkan Jokowi di Jatim serta Jateng. Kiai-kiai NU baik struktural serta kultural berperan memenangkan Jokowi di Pilpres 2019,” jelasnya.

Sebelumnya Kiai Said mengajak buat berkasih sayang ke sesama, termasuk Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.

“Kita perlu hormat pada Habaib. Allah berkata ke Nabi Muhammad: Muhammad, saya tidak ingin imbalan, satu yang saya minta yaitu cintailah keturunanmu,” kata Said menerjemahkan salah satu ayat dalam Al Quran Surat Asy-Syura, Rabu (30/10).

“Maka kita wajib menghormati ahlul bait Habaib, semua Habaib enggak pandang bulu. Kita perlu hormat. Habib Jindan, Habib Lutfi, Habib Syeh. Siapa lagi? Habib Rizieq,” Dia melanjutkan.

Sebelumnya Wasekjend PBNU Isfah sebelumnya membuat pernyataan yang mengungkap berdasarkan semangat persaudaraan dirinya memandang habib Rizieq berhak kembali ke Indonesia.

“Dari sisi ukhuwah islamiyah, persaudaraan keislaman, maka kami berpendapat kalau saudara kami al Habib Muhammad Rizieq bin Shihab berhak buat pulang serta kembali ke Indonesia, itu yang perlu saya sampaikan,” katanya.[sn]
Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+