RIDHMEDIA - Siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Pasir Kupa, Kalanganya, Lebak, Banten terpaksa perlu menumpang bersekolah di Madrasah Diniyah dengan duduk serta belajar di lantai. Para siswa SDN 2 Pasir Kupa perlu menumpang ke sekolah lain lantaran kekurangan ruang kelas.
Kepala Sekolah SDN 2 Pasir Kupa Huryati berkata ada sebanyak 68 siswa yang belajar numpang di madrasah dari empat rombongan belajar. Kelas empat a, b, c serta kelas tiga a. Karena tidak ada meja serta kursi akhirnya mereka belajar di lantai.
"Bukan kebanyakan murid tapi situasi serta kondisinya kampung Legok itu banyak penduduknya kan," kata Huryati ketika dikonfirmasi, Kamis (31/10).
SDN 2 Pasir Kupa mempunyai sebanyak 324 murid, namun cuma mempunyai 6 ruang kelas belajar. Idealnya buat kegiatan belajar mengajar di sekolah itu membutuhkan 13 ruang kelas. Sehingga ketika ini masih kekurangan 7 ruang kelas belajar.
Huryati menuturkan, kondisi kekurangan ruang kelas ini sudah terjadi puluhan tahun lalu. Namun buat siswa belajar di lantai baru berlangsung selama delapan tahun.
"Kita numpang di madrasah tiga lokal. Karena Yayasan pribadi salah satu tokoh masyarakat menjadi tidak lengkap (tidak ada fasilitas belajar) serta sudah rusak-rusak," katanya.
Huryati mengaku, pihak sekolah pernah beberapa kali menyampaikan kondisi miris tersebut kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak. Namun tidak ada respons apapun.
"Sudah kepala sekolah yang lama, ibu kan baru sebulan serta DPR sudah datang ke sini. Cuma sampai ketika ini enggak ada perubahan," katanya.
Ia berharap, pemerintah daerah mapun pemerintah pusat dapat memperhatikan serta lekas mencari solusi terhadap permasalahan tersebut agar siswa dapat nyaman belajar.
"Supaya anak-anak belajar nyaman itu Saja sih. Ibu mah minta tambah lokal (bangunan) sama lapangan upacara karna kegiatan upacara masuk jam belajar tapi tidak ada (upacara)," tandas Huryati.[mdk]