Berhubungan seks penting buat menjaga keintiman dengan pasangan. Bahkan katanya, jika sering dilakukan seks juga bisa turunkan risiko disfungsi ereksi pada pria. Apakah klaim tersebut didasari oleh fakta medis?
Disfungsi ereksi yakni kondisi penis yang enggak mampu ereksi atau mempertahankan ereksinya. Keadaan ini ditandai dengan penis yang susah ereksi walau telah dirangsang, sulit penetrasi, ereksi cuma sebentar walau rangsangan terus berlanjut, serta ejakulasi dini atau enggak ejakulasi sama sekali.
Disfungsi ereksi disebabkan oleh banyak faktor, baik fisik maupun psikis. Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, kondisi fisik yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi yakni tekanan darah tinggi atau hipertensi, diabetes, penyakit jantung, gangguan prostat, serta riwayat operasi. Kebiasaan merokok serta minum minuman beralkohol, kelebihan berat badan, serta kurang olahraga juga bisa berkontribusi pada timbulnya gangguan ini.
Dari faktor psikis, penyebabnya pun beragam.
“Bisa dipicu oleh konflik dengan pasangan, enggak tertarik dengan pasangan seksual, pengalaman traumatis terkait hubungan seksual, stres, depresi, perasaan cemas, serta gangguan kejiwaan lainnya,” kata dr. Sepriani.
Sering berhubungan seks bisa bantu turunkan risiko disfungsi ereksi?
Bukannya perlu dilakukan sesering mungkin, namun hubungan seks yang dilakukan secara teratur bisa mendatangkan banyak manfaat bagi kesehatan. Salah satunya yakni menurunkan risiko disfungsi ereksi. Persoalan ini pun dibenarkan oleh dr. Sepriani.
Menurutnya, pria yang aktif secara seksual mempunyai aliran darah jaringan erektil yang lebih optimal.
“Sering berhubungan seks memang bisa dikaitkan dengan risiko disfungsi ereksi yang lebih rendah. Meski demikian, pada pria yang mengalami disfungsi ereksi, bukan berarti sering berhubungan seks bisa menyembuhkan gangguan tersebut,” ujar dr. Sepriani.
Dengan kata lain, hubungan seks cuma mampu mencegah, bukan mengatasi disfungsi ereksi.
Optimalkan pencegahan disfungsi ereksi dengan melakukan ini
Supaya efektivitas rutin berhubungan seks dalam mencegah disfungsi ereksi bisa lebih optimal, pria juga perlu mengombinasikannya dengan kebiasaan di bawah ini.
Melakukan latihan fisik
Disampaikan oleh dr. Resthie Rachmanta Putri M.Epid dari KlikDokter, ada studi yang dilakukan oleh Universitas Harvard yang membuktikan kalau cuma berjalan kaki selama 30 menit setiap hari mampu menurunkan risiko terjadinya disfungsi ereksi sebesar 41 persen.
kalau jalan kaki juga dikombinasikan dengan aktivitas fisik lain seperti berenang, bersepeda, atau joging, kemungkinan seorang pria mengalami disfungsi ereksi pun kian bisa ditekan.
Jaga asupan makan
Mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang enggak cuma menyehatkan tubuh, namun juga terbukti bisa menurunkan risiko disfungsi ereksi.
“Pria lanjut usia yang mempunyai kebiasaan makan buah, sayur, serta ikan terbukti lebih rendah risikonya mengalami disfungsi ereksi,” kata dr. Reshtie.
Jaga ukuran pinggang tetap ideal
Ada pula studi yang menunjukkan kalau pria dengan ukuran lingkar pinggang di atas 100 cm lebih berisiko mengalami disfungsi ereksi. Kelebihan berat badan tersebut juga dapat mengganggu kerja hormon seks pria, sehingga penis lebih sulit menegang ketika mendapatkan rangsangan seksual.
Hindari merokok serta minum akohol
Rokok serta asapnya, serta kebiasaan mengonsumsi alkohol terus-menerus dapat menyebabkan gangguan aliran darah. Bila aliran darah ke penis yang terganggu, maka sangat barangkali disfungsi terjadi.
Lindungi diri dari tiga penyakit ini
Ada tiga gangguan kesehatan yang berkaitan erat dengan disfungsi ereksi, yaitu diabetes, tekanan darah tinggi atau hipertensi, serta kolesterol tinggi. Karenanya, buat mencegah disfungsi ereksi, ketiga penyakit tersebut perlu dihindari.
Penyakit diabetes dengan gula darah yang enggak terkontrol dapat menyebabkan gangguan pembuluh darah. Salah satunya yakni gangguan aliran pembuluh darah di penis.
“Hal tersebut bisa menyebabkan penis enggak dapat ereksi dengan baik,” ujar dr. Resthie.
tidak cuma itu, diabetes, hipertensi, serta kolesterol tinggi dapat menyebabkan terjadinya stroke.
“Adanya kerusakan di otak akibat stroke dapat menyebabkan penis enggak mampu ereksi,” kata dr. Resthie.
Apabila Telah terlanjur mengalami salah satu dari ketiga penyakit ini, penting buat berobat sehingga gula darah, tekanan darah, serta kolesterol bisa terkontrol dengan baik.
Tak perlu perlu dilakukan sesering barangkali misalnya setiap hari, namun seks yang dilakukan secara aman serta teratur bakal mendatangkan manfaat, termasuk bisa turunkan risiko disfungsi ereksi. tidak cuma itu, optimalkan juga dengan melakukan tips di atas agar enggak cuma bisa mencegah disfungsi ereksi, namun juga buat menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.