Suharso Monoarfa Hanya Punya Harta Rp 84 Juta? Kpk Cek Kebenarannya

Ridhmedia
31/10/19, 07:07 WIB

RIDHMEDIA - Menteri termiskin di Indonesia awal disebut-sebut yaitu Menteri Pekerjaan Umum serta Tenaga Listrik Ir Sutami di era Presiden Soekarno hingga Soeharto. Ternyata, ketika ini disebut-sebut ada lagi menteri termiskin di era Presiden Jokowi-Ma'ruf Amin, dia yaitu Suharso Monoarfa.

Berdasarkan informasi di LHKPN yang dilaporkan tahun 2018, Suharso Monoarfa tidak punya aset apapun kecuali uang tunai sejumlah Rp 84.279.899.

Dari laporan LHKPN, tidak ada aset berupa tanah serta bangunan, tidak ada kendaraan, tidak ada harta bergerak lainnya, serta surat berharga. Yang tertulis cuma kas serta setara kas.

Kolom utang di LHKPN Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau kepala Bappenas Kabinet Indonesia Maju ini pun kosong.

Dilansir dari Moneysmart.id jaringan Suara.com, jebolan University of Michigan ini sebenarnya berasal dari kalangan pengusaha. dia pernah menduduki beberapa jabatan penting di mermacam perusahaan. Salah satunya, perusahaan milik Jusuf Kalla yaitu PT Bukaka Tehnik Utama.

Saat Hamzah Haz naik menjadi wakil Megawati Soekarnoputri, politisi PPP ini diangkat menjadi salah satu staf khususnya. Suharso pun sempat menjadi wakil rakyat pada periode 2004 – 2009. Itu membuat namanya tidak lagi menjadi sosok baru di dunia politik.

Suharso Monoarfa juga pernah menduduki jabatan Menteri Perumahan Rakyat buat Kabinet Indonesia Bersatu II yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Namun, di era kepemimpinan Presiden Jokowi, Suharso diminta menjadi salah satu Dewan Pertimbangan Presiden.

Sekarang, dia diminta menduduki jabatan yang dulu ditempati Bambang Brodjonegoro, sebab Bambang ditunjuk menjadi Menteri Riset serta Teknologi.

Kabarnya, KPK memang bakal menyelenggarakan verifikasi ulang mengenai aset miliknya.

Pasalnya, ada sedikit kejanggalan lantaran menurut LHKPN yang dilaporkan tahun 2009, harta Suharso tercatat Rp 13,39 miliar. KPK menduga ada kesalahan dalam pemasukan data di laporan ini.[sa]
Komentar

Tampilkan

Terkini